TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina akan segera mengerahkan robot anjing di garis depannya, menggantikan tentara untuk misi berbahaya seperti memata-matai parit Rusia atau mendeteksi ranjau.
Dalam sebuah demonstrasi di wilayah Ukraina yang dirahasiakan pada Kamis, robot anjing metalik yang dikenal sebagai model "BAD One" berdiri, berjongkok, berlari, dan melompat sesuai dengan perintah yang dikirimkan oleh operatornya.
Gesit dan lincah, robot anjing ini dapat segera menjadi sekutu yang sangat berharga di garis depan bagi tentara Ukraina yang kekurangan tenaga untuk mengusir invasi Rusia, kata pembuatnya.
Karena berada rendah di tanah dan sulit dideteksi, robot anjing dapat menggunakan pencitraan termal untuk memeriksa parit musuh atau bagian dalam bangunan di zona pertempuran.
"Kami memiliki tentara pengintai yang dikirim dalam misi pengintaian (yang) sebagian besar merupakan orang-orang yang sangat terlatih, orang-orang yang sangat berpengalaman (dan) selalu terpapar risiko," kata operator yang menyebut dirinya "Yuri".
"Robot anjing ini membatasi risiko bagi tentara dan meningkatkan kemampuan operasional. Ini adalah fungsi inti robot anjing," kata operator yang bekerja untuk perusahaan Inggris yang menyediakan peralatan militer.
Model yang lebih canggih, yang dikenal sebagai "BAD Two" tidak dapat ditampilkan karena alasan keamanan.
Perangkat yang digunakan dalam demonstrasi tersebut memiliki baterai yang dapat memberi daya selama sekitar dua jam.
Berguna untuk mendeteksi ranjau atau alat peledak rakitan, robot anjing tersebut juga dapat digunakan untuk membawa hingga 7 kilogram amunisi atau obat-obatan ke titik-titik panas di medan perang.
"Saya tidak dapat mengatakan berapa banyak yang telah kami kerahkan" di Ukraina, kata Yuri, seraya menambahkan: "Namun, ini akan berdampak signifikan pada operasi dan meningkatkan keselamatan prajurit."
Dan jika robot anjing tersebut jatuh ke tangan Rusia, katanya, sakelar darurat memungkinkan operator untuk menghapus semua datanya.
Pilihan Editor: Ratusan Tentara Ukraina Berhasil Merangsek ke Wilayah Rusia
CNA