Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Cabut Status Diplomatik 8 Diplomat Norwegia untuk Otoritas Palestina

Reporter

image-gnews
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. REUTERS
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Israel pada Kamis 8 Agustus 2024 mengatakan akan mencabut status diplomatik delapan diplomat Norwegia yang bermarkas di Tel Aviv dan bertugas menangani Otoritas Palestina. Kementerian luar negeri Israel berdalih pencabutan ini dilakukan karena "perilaku anti-Israel" Oslo sejak dimulainya serangan ke Gaza.

Norwegia, yang mengakui negara Palestina pada Mei, mengecam tindakan Israel sebagai "ekstrem" dan memperingatkan konsekuensi negatif pada hubungan bilateral.

Menurut Kemlu Israel, langkah dramatis tersebut merupakan tanggapan atas pengakuan Oslo terhadap negara Palestina serta "komentar keras oleh pejabat senior Norwegia" baru-baru ini.

Duta Besar Norwegia dipanggil ke Kementerian Luar Negeri di Yerusalem dan diberitahu bahwa akreditasi para diplomat tersebut akan dicabut dalam tujuh hari dan visa mereka dalam tiga bulan. Kedelapan orang tersebut diberi pilihan untuk mengajukan akreditasi baru.

"Ada harga yang harus dibayar untuk perilaku anti-Israel. Alih-alih memerangi terorisme Palestina setelah 7 Oktober dan mendukung perjuangan Israel melawan poros kejahatan Iran — Norwegia memilih untuk memberi penghargaan kepada para pembunuh dan pemerkosa Hamas dalam bentuk pengakuan negara Palestina," kata Menteri Luar Negeri Israel Katz dalam sebuah pernyataan.

“Norwegia menjalankan kebijakan sepihak terkait masalah Palestina – oleh karena itu saya memerintahkan penghentian semua perwakilan terhadap Otoritas Palestina atas nama kedutaan Norwegia di Israel,” ujar Katz.

“Mereka yang menyerang kami dan menjalankan kebijakan sepihak terhadap kami akan membayar harganya,” tuturnya, seraya menambahkan bahwa Oslo telah “bergabung dengan gugatan tidak berdasar di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Menanggapi hal tersebut, menteri luar negeri Norwegia mengatakan pada Kamis bahwa keputusan Israel merupakan “tindakan ekstrem yang terutama memengaruhi kemampuan kami untuk membantu penduduk Palestina,” dan memperingatkan bahwa hal itu akan “memiliki konsekuensi bagi hubungan kami dengan pemerintah Netanyahu.”

"Kami sedang mempertimbangkan tindakan apa yang akan diambil Norwegia untuk menanggapi situasi yang kini diciptakan oleh pemerintahan Netanyahu," kata Menteri Luar Negeri Espen Barth Eide dalam sebuah pernyataan.

Berbicara dengan The Times of Israel, seorang diplomat Eropa yang ditempatkan di Israel juga menyatakan keprihatinannya atas keputusan Israel.

"Pertanyaannya adalah apakah Israel akan melakukan hal yang sama dengan semua 143 negara yang mengakui Palestina," kata diplomat itu dengan syarat anonim. "Setiap inisiatif untuk memblokir dialog Barat dengan Otoritas Palestina tidak membantu dalam situasi saat ini; dialog diperlukan.”

Norwegia, bersama dengan Spanyol dan Irlandia, secara resmi mengakui negara Palestina pada akhir Mei, dalam sebuah langkah yang menurut Eide merupakan “tonggak sejarah dalam hubungan antara Norwegia dan Palestina.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menanggapi dengan menyebut pengakuan tersebut sebagai “hadiah untuk terorisme,” dengan mencatat bahwa jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Palestina mendukung pembantaian 7 Oktober dan menuduh bahwa Palestina yang merdeka “akan menjadi negara teroris.”

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Katz menolak permintaan Eide untuk mengunjungi Israel, dengan mengatakan keputusan itu dibuat sebagai protes terhadap serangkaian keputusan pemerintah Norwegia yang berkaitan dengan perang melawan Hamas di Gaza.

Katz menunjuk pengakuan Norwegia atas negara Palestina, kegagalan memasukkan Hamas sebagai organisasi teroris, dan dukungan terhadap kasus Israel di Den Haag sebagai alasan penolakannya untuk mengizinkan Eide memasuki negara itu dalam kunjungan resmi.

Selama perang di Gaza, Eide telah mengkritik perilaku Israel. Sambil menegaskan hak Israel untuk membela diri terhadap kelompok teror Hamas, Norwegia memberikan suara mendukung resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 27 Oktober yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza — di samping pembebasan sandera yang ditawan Hamas — bahkan sebelum serangan darat Israel dimulai.

Pada Selasa, Norwegia mengajukan amicus brief untuk mendukung yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional di Palestina.

ICC telah menerima permintaan dari 70 negara, organisasi, dan individu untuk mengajukan amicus brief terkait keputusan Jaksa ICC Karim Khan untuk mengajukan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan tiga pemimpin Hamas (dari ketiganya, hanya Yahya Sinwar yang masih hidup).

Pada Januari, kabinet Netanyahu menyetujui rencana untuk mentransfer dana pajak Palestina ke Norwegia yang ditunjuk oleh Otoritas Palestina (PA) untuk ditransfer ke stafnya di Gaza, tetapi Israel menolak untuk melepaskannya karena khawatir dana tersebut dapat mencapai Hamas.

Setelah pengakuan Norwegia terhadap negara Palestina, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyerukan pembatalan mekanisme yang dibentuk dengan Norwegia. Pada Ahad, ia memerintahkan penyitaan sekitar NIS 100 juta dana pajak yang dimaksudkan untuk ditransfer ke Otoritas Palestina, dengan mengatakan bahwa uang tersebut akan diberikan kepada keluarga korban teror.

Pada Rabu, situs berita Ynet melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri akan mengakhiri pengaturan ini dengan Norwegia terkait masalah tersebut.

Pilihan Editor: Dana Pensiun Norwegia Stop Investasi karena Buldoser Caterpillar Dipakai dalam Perang Gaza

TIMES OF ISRAEL | YNET

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

4 jam lalu

Sebuah tempat tentara Lebanon melakukan ledakan terkendali perangkat walkie-talkie di luar American University of Beirut Medical Center, di Beirut, Lebanon, 18 September 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

Icom sedang menyelidiki tuduhan tersebut, tetapi tanda-tanda awal menunjukkan bahwa walkie-talkie tersebut palsu.


Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

5 jam lalu

Seorang korban dibawa dengan tandu di luar American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Sebanyak sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas setelah pager genggam atau penyeranta yang digunakan oleh anggota kelompok bersenjata Hezbollah untuk berkomunikasi meledak di Lebanon. REUTERS/Mohamed Azakir
Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Bulgaria dan Norwegia menjadi titik fokus baru pada Kamis dalam perburuan global untuk mencari siapa yang memasok ribuan pager ke Lebanon pekan ini


Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

6 jam lalu

Orang-orang menyaksikan pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah menyampaikan pidato yang disiarkan televisi di Sidon, Lebanon, 25 Agustus 2024. REUTERS/Hassan Hankir
Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan membuat Israel merasakan 'neraka', setelah gelombang ledakan peralatan komunikasi di Lebanon


Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

7 jam lalu

Petugas membawa peti mati saat mereka berjalan melewati gambar Mohammad Mahdi Ammar, putra anggota Hizbullah parlemen Lebanon Ali Ammar dan Abbas Fadel Yassin, yang terbunuh di tengah ledakan pager di seluruh Lebanon, selama pemakaman mereka di Beirut, Lebanon, 18 September 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 19 September 2024 diawali kabar sebuah pesawat Qantas Australia yang anjlok 20.000 kaki dalam waktu hanya enam menit


Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

9 jam lalu

Sebuah tempat tentara Lebanon melakukan ledakan terkendali perangkat walkie-talkie di luar American University of Beirut Medical Center, di Beirut, Lebanon, 18 September 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

Icom mengaku tak bisa memastikan apakah perangkat walkie talkie IC-V82, yang tiba-tiba ramai meledak di Lebanon pada Rabu lalu, benar unit oriisina


Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

17 jam lalu

Seorang vendor menunjukkan perangkat walkie-talkie tanpa baterai, yang katanya dia lepas untuk alasan keamanan di sebuah toko elektronik di Sidon, 18 September 2024. REUTERS/Aziz Taher
Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.


PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

17 jam lalu

Anak-anak Palestina yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza


Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

18 jam lalu

Seorang vendor menunjukkan perangkat walkie-talkie tanpa baterai, yang katanya dia lepas untuk alasan keamanan di sebuah toko elektronik di Sidon, 18 September 2024. REUTERS/Aziz Taher
Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.


Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

18 jam lalu

Petugas membawa peti mati saat mereka berjalan melewati gambar Mohammad Mahdi Ammar, putra anggota Hizbullah parlemen Lebanon Ali Ammar dan Abbas Fadel Yassin, yang terbunuh di tengah ledakan pager di seluruh Lebanon, selama pemakaman mereka di Beirut, Lebanon, 18 September 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.


Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

21 jam lalu

Pager dipajang di perusahaan Gold Apollo di New Taipei City, Taiwan, 18 September 2024. REUTERS/Ann Wang
Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.