TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Venezuella Nicolas Maduro secara terbuka mengumumkan telah uninstall WhatsApp dari ponselnya dan meminta para pendukungnya untuk mengikuti jejaknya. Maduro menyebut WhatsApp telah digunakan untuk merusak Venezuela.
Pernyataan itu diumumkan oleh stasiun televisi Telesur di Caracas pada Selasa, 6 Agustus 2024. Maduro mengatakan WhatsApp sudah dieksploitasi oleh fasisme untuk menghasut kekerasan.
"Semua orang saat ini berkomunikasi lewat WhatsApp. Ayo, mulai sekarang kita gunakam weChat dan Telegram. Ini adalah imperealisme teknologi," kata Maduro.
Lebih lanjut Maduro memperlihatkan ponsel pintarnya yang unistall aplikasi WhatsApp. "Saya bebas dari WhatsApp sekarang. Saya damai," ujarnya.
Sehari sebelumnya, selama kampanye di Caracas, Maduro mendesak warga negara Venezuela agar menghapus qkun WhatsApp mereka dan menggantinya dengan telegram atau WeChat.
"Ini harus dilakukan. WhatsApp keluarlah dari Venezuela! Karena ini adalah 'wadah' bagi para kriminal untuk mengancam anak muda dan para pemimpin," kata Maduro.
Sebelumnya pada Minggu, 4 Agustus 2024, Maduro mengatakan TikTok dan Instagram telah dipergunakan untuk mempromosikan kebencian. Maduro pun bersumpah akan mengatur penggunaan WhatsApp.
Maduro telah menyerang media sosial buntut dari unjuk rasa terkait sengketa pemilu di Venezuela. Hasil pemilu mengumumkan Maduro kembali menjabat sebagai orang nomor satu di Venezuela. Maduro mengutuk rangkaian unjuk rasa itu sebagai upaya kudeta untuk melawan pemerintahannya.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Dua Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Irak, Lima Tentara Terluka
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini