TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan Donald Trump telah berhadapan langsung dalam debat Pemilihan Presiden, yang diadakan pada Selasa, 10 September 2024, waktu setempat. Sebelum debat, Trump beberapa kali melempar narasi negatif terhadap Kamala Harris. Namun, kali ini, mereka berdua berhadapan langsung untuk adu gagasan.
Tentang Kamala Harris
1. Dianggap Unggul
Komentator politik dan jajak pendapat tidak resmi sebagian besar memandang Kamala Harris unggul dalam debat. Sebuah jajak pendapat CNN mengungkapkan, para pengamat debat menyatakan Kamala Harris unggul dengan selisih suara 63-37. Sebuah jajak pendapat YouGov menyatakan Harris unggul dengan selisih suara 43-28 di antara para pemilih terdaftar. Para pakar di Fox News, setuju Kamala Harris mengungguli Trump.
2. Menghadapi Trump
Debat ini menjadi pertemuan pertama mereka di satu panggung. Setelah sampai di Philadelphia pada Senin waktu setempat, Harris menyatakan dia merasa baik menjelang debat. Pada saat yang sama, dia mengatakan akan menghadapi kemungkinan penghinaan pribadi dari Donald Trump.
"Kami harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa dia mungkin akan mengatakan banyak hal yang tidak benar," kata Kamala Harris.
3. Dukungan dari Taylor Swift
Penyanyi Taylor Swift menyebut Kamala Harris sebagai pemimpin yang teguh dan berbakat yang dapat memimpin negara dengan tenang.
"Saya akan memberikan suara saya untuk Kamala Harris dan Tim Walz dalam Pemilihan Presiden 2024. Saya memilih @kamalaharris karena dia memperjuangkan hak dan tujuan yang menurut saya membutuhkan seorang pejuang untuk memperjuangkannya," kata Swift dalam unggahannya pada Rabu, 11 September 2024.
4. Bicara Gencatan Senjata
Dalam debat, Donald Trump menuduh Kamala Harris memiliki sikap anti-Israel. "Dia membenci Israel. Jika dia menjadi presiden, saya yakin Israel tidak akan ada dalam waktu dua tahun dari sekarang,” kata Trump.
Tuduhan itu ditanggapi Harris dengan mengatakan dirinya mendukung Israel sepanjang karier dan hidupnya. "Sepanjang karier dan hidup saya mendukung Israel dan rakyat Israel," katanya,
Namun ia menegaskan kembali posisinya untuk solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina. Menurut dia, cara untuk mengakhiri hal tersebut adalah dengan kesepakatan gencatan senjata. “Perang ini harus segera diakhiri. Dan, cara untuk mengakhirinya adalah kita memerlukan kesepakatan gencatan senjata,” ujar Harris.
5. Ingin Amerika Serikat Menyaingi Teknologi Cina
Saat debat Pilpres Amerika Serikat, Harris mengatakan, penting bagi Amerika Serikat untuk memenangi persaingan teknologi atas Cina. Menurut dia, Amerika Serikat perlu meningkatkan produksi mikrocip.
"Kebijakan tentang Cina harus memastikan Amerika Serikat memenangi kompetisi abad ke-21, yang artinya berfokus rincian apa yang diperlukan, berfokus ubungan dengan sekutu dan investasi teknologi berbasis Amerika,” katanya.
DEWI RINA CAHYANI | ANTARA
Pilihan Editor: Pembunuhan Warga AS oleh Israel di Tepi Barat Sulut Emosi Biden hingga Kamala Harris