Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kementerian Luar Negeri Prancis Sarankan Warganya Meninggalkan Iran

Reporter

image-gnews
Penumpang menunggu di dalam Terminal 3 karena pengoperasiannya terganggu menyusul masalah IT Global, di Bandara Orly dekat Paris, Prancis 19 Juli 2024. REUTERS/Abdul Saboor
Penumpang menunggu di dalam Terminal 3 karena pengoperasiannya terganggu menyusul masalah IT Global, di Bandara Orly dekat Paris, Prancis 19 Juli 2024. REUTERS/Abdul Saboor
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Prancis menerbitkan sebuah surat rekomendasi yang meminta warga negara Prancis yang ada di Iran agar meninggalkan negara itu atau menghindari perjalanan ke Iran apapun alasannya. Alasannya,  ada risiko peningkatan ketegangan militer di kawasan.

Peringatan dari Kementerian Luar Negeri Prancis ini juga buntut dari pembunuhan terhadap salah satu Ketua Hamas Ismail Haniyeh pada Rabu, 31 Juli 2024. Iran menyalahkan pembunuhan itu dilakukan Israel, sedangkan Tel Aviv tidak menyangkal atau pun membenarkan tuduhan tersebut. Pembunuhan pada Haniyeh telah memancing naiknya ketegangan antaran Israel dan Iran serta kemarahan dari kelompok Hizbullah yang ada di Lebanon. Laporan sejumlah media di negara-negara Barat menyebut pembalasan Iran terhadap Israel mungkin akan segera terjadi. 

“Warga negara Prancis yang saat ini berada di Iran disarankan untuk angkat kaki secepatnya,” demikian pernyataan yang dipublikasi Kementerian Luar Negeri Prancis lewat website mereka pada Jumat, 2 Agustus 2024. 

Prancis juga menyerukan pada warganya agar waspada saat berada di Iran. Mereka diimbau menjauh dari segala bentuk unjuk rasa dan rutin mengecek website Kedutaan Besar Prancis di Iran. 

Paris telah memerintahkan agar diambil langkah keamanan tambahan pada pemeluk Yahudi yang ada di berbagai kota di Prancis, yang mungkin mendapat ancaman buntut dari pembunuhan Haniyeh. “Tindakan berisiko ini nyata,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin.  

Prancis adalah rumah terbesar ketiga bagi pemeluk Yahudi di dunia setelah Israel dan Amerika Serikat. Saat yang sama, Prancis juga rumah terbesar umat Muslim di Eropa. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Kamis, 31 Juli 2024, surat kabar New York Times mewartakan pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei telah memerintahkan sebuah serangan langsung melawan Israel sebagai bentuk balas dendam atas pembantaian pada Haniyeh. CNN dan Axios pada Jumat, 2 Agustus 2024, juga mewartakan pejabat di Pemerintah Amerika Serikat memperkirakan bakal ada sebuah serangan terhadap Israel dari Tehran, yang mungkin saja melibatkan Hizbullah.  

Iran sebelumnya sudah berjanji akan membalas dendam atas pembunuhan pada Haniyeh. Khamenei menyatakan Israel akan mendapatkan hukuman yang berat. 

Sumber: RT.com 

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Kronologi Pembunuhan Ismail Haniyeh hingga Korsel Ekspor Persik ke Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komisi I DPR Setujui Anggaran Kemlu 2025 Rp9,89 Triliun

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri melaksanakan rapat kerja tentang anggaran infrastruktur diplomasi dan situasi terkini di Palestina dengan Komisi I DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta Pusat pada Rabu, 5 Juni 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Komisi I DPR Setujui Anggaran Kemlu 2025 Rp9,89 Triliun

Sebelumnya Retno meminta agar DPR memasukkan usulan penambahan anggaran dari Kemlu untuk pagu akhir anggaran 2025.


WNI di Vietnam Selamat dari Topan Yagi

1 hari lalu

Tim penyelamat bekerja di tengah banjir menyusul dampak Topan Yagi di provinsi Chiang Rai, Thailand, 11 September 2024. Topan Yagi menewaskan 141 orang dan 59 lainnya hilang, kata badan penanggulangan bencana. Satuan Tugas Tubjaotak, Pasukan Pha Muang/Handout via REUTERS
WNI di Vietnam Selamat dari Topan Yagi

Kementerian Luar Negeri RI meyakinkan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam sapuan topan Yagi di Vietnam.


Kemlu Bebaskan WNI yang Terancam Hukuman Mati di Arab Saudi

1 hari lalu

negara dengan eksekusi hukuman mati terbanyak. Foto: Canva
Kemlu Bebaskan WNI yang Terancam Hukuman Mati di Arab Saudi

Seorang WNI yang bekerja di Arab Saudi terancam hukuman mati. Ia berhasil dibebaskan dan dipulangkan ke keluarganya oleh Kementerian Luar Negeri RI.


Video 20 WNI Disekap dan Disiksa di Myanmar, Kemenlu Deteksi Mereka Ada di Wilayah Terpencil Hpa Lu

1 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Video 20 WNI Disekap dan Disiksa di Myanmar, Kemenlu Deteksi Mereka Ada di Wilayah Terpencil Hpa Lu

Kemenlu telah mendeteksi keberadaan 20 WNI yang ada dalam video viral, penyiksaan dan penyekapan di Myanmar. Diduga korban onlien scammer.


Kementerian Luar Negeri RI Benarkan Jenazah WNI yang Meninggal di Kamboja Belum Dapat Dipulangkan

2 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri RI Benarkan Jenazah WNI yang Meninggal di Kamboja Belum Dapat Dipulangkan

KBRI telah berupaya menelusuri perusahaan tempat WNI tersebut bekerja selaku pihak yang harus bertanggung jawab memulangkan jenazah.


Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

2 hari lalu

Perbandingan antara badan pesawat UAV Shahed-136 yang didokumentasikan oleh CAR di Ukraina pada November 2022 (kiri) dan badan pesawat UAV Geran-2 yang didokumentasikan oleh CAR di Ukraina pada Juli 2023 (kanan). (https://arcg.is/1Hay4y)
Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

Pemerintah Ukraina mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, jika Rusia menggunakan rudal balistik yang dipasok oleh Teheran


Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

2 hari lalu

Ilustrasi Telegram. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

Setelah ditangkapnya Pavel Durov, Telegram berusaha memberbaiki private chat untuk mengontimalkam usaha mereka.


Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

2 hari lalu

Acara Festival Budaya Indonesia yang diselenggarakan pada  Minggu, 8 September 2024 di Parque Kennedy, Miraflores, Lima, Peru.  Sumber: dokumen Kemlu
Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

Para pengunjung antusias menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya Indonesia, mulai dari tarian tradisional hingga parade pakaian adat


Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

3 hari lalu

Petugas memuat sisa-sisa rudal balistik setelah dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun ke dalam truk, usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.


CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

3 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

Pavel Durov, bos Telegram, mengeluarkan pernyataannya soal penanggkapan yang dialaminya saat berada di Prancis.