Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Tentara Israel yang Menolak Kembali di Gaza, Ini Alasannya

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Tentara Israel berjaga dekat truk bantuan kemanusiaan, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, dekat titik Penyeberangan Erez di Gaza utara, 1 Mei 2024. REUTERS/Ronen Zvulun
Tentara Israel berjaga dekat truk bantuan kemanusiaan, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, dekat titik Penyeberangan Erez di Gaza utara, 1 Mei 2024. REUTERS/Ronen Zvulun
Iklan

Banyak Motif

Operasi militer Israel telah menyebabkan banyak korban jiwa -berkisar antara 39.000 hingga 186.000 warga Palestina, terutama anak-anak dan perempuan. Ribuan orang lainnya diyakini terkubur di bawah reruntuhan, dengan sedikitnya 90.000 orang terluka, dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi secara paksa. Sementara itu, para pengamat khawatir bahwa Israel akan melancarkan agresi besar-besaran terhadap Lebanon.

Dua dari tentara yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka mungkin akan terpaksa kembali bertugas jika serangan drone, serangan udara, dan tembakan artileri yang terjadi hampir setiap hari antara Israel dan Libanon meningkat menjadi perang penuh.

Ketiga tentara tersebut menyebutkan motivasi yang berbeda atas keputusan mereka untuk tidak bertugas lagi di Gaza, mulai dari ketidakpuasan terhadap cara militer Israel melakukan perang hingga frustrasi terhadap keengganan pemerintah untuk menyepakati sebuah kesepakatan yang dapat mengakhiri pertempuran.

Ketika tentara cadangan ini yang berbicara secara terbuka tentang keengganan mereka untuk kembali berdinas mewakili minoritas, sebagian karena penolakan militer di Israel secara umum dianggap ilegal.

Bulan lalu, 41 tentara cadangan menandatangani sebuah surat terbuka yang menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi bertugas dalam serangan militer ke kota Rafah di selatan Gaza.

"Setengah tahun di mana kami ikut serta dalam upaya perang telah membuktikan kepada kami bahwa aksi militer saja tidak akan membawa pulang para sandera. Setiap hari yang berlalu membahayakan nyawa para sandera dan tentara yang masih berada di Gaza, dan tidak memulihkan keamanan bagi mereka yang tinggal di Gaza dan perbatasan utara," tulis mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

'Semua yang dilakukan ini hanya menyebabkan lebih banyak kematian di pihak kami atau pihak Palestina'

Instruktur kewarganegaraan Tal Vardi, yang melatih operator tank cadangan di "Israel" utara selama masa tugasnya di militer, mengatakan, "Setiap orang yang berakal sehat dapat melihat bahwa kehadiran militer tidak membantu membawa para sandera kembali."

"Jadi, jika kita tidak membawa pulang para sandera, yang terjadi hanyalah menyebabkan lebih banyak kematian di pihak kita atau pihak Palestina... Saya tidak bisa membenarkan operasi militer ini lagi. Saya tidak mau menjadi bagian dari militer yang melakukan hal ini," tegasnya.

"Jika ada, beberapa operasi ini telah membahayakan para tawanan, dan tentara juga telah membunuh beberapa orang secara tidak sengaja," katanya, merujuk pada sebuah insiden Desember lalu ketika pasukan Israel menembak mati tiga tawanan di Gaza yang mendekati mereka sambil melambaikan bendera putih.

"Itu pasti akan terjadi," kata anggota cadangan Michael Ofer Ziv, yang menjelaskan bahwa insiden itu membangkitkan keyakinan kuat dalam dirinya bahwa setelah dia menyelesaikan tugas militernya di perbatasan Gaza, dia tidak akan kembali.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

10 jam lalu

Anak-anak Palestina yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza


WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

1 hari lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza


Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

1 hari lalu

Anies ketika menyambut kedatangan orang Palestina di rumahnya, Rabu, 18 September 2024. Foto: Instagram.
Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.


Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

1 hari lalu

Tas seorang pria meledak di sebuah supermarket di Beirut, Lebanon 17 September 2024. Media Sosial/melalui REUTERS
Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang


AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

1 hari lalu

Ilustrasi pager Gold Apollo (i0.wp.com)
AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

Pejabat Amerika Serikat mengatakan militer Israel menyelipkan bahan peledak di pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal di Lebanon


Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

2 hari lalu

Para pelayat menghadiri pemakaman jurnalis Palestina Mohammed Abu Hattab, yang tewas dalam serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 3 November 2023. Serangan udara Israel telah menewaskan seorang jurnalis yang bekerja untuk saluran televisi Otoritas Palestina, serta 10 anggota keluarga. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.


PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

2 hari lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Hussam Al-Masri
PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

Sekitar 560 ribu anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama vaksin polio.


Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

3 hari lalu

Orang-orang mengambil bagian dalam demonstrasi menentang pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera di Gaza, di tengah konflik Israel-Hamas, di Tel Aviv, Israel, 7 September 2024. REUTERS/Florion Goga
Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.


Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

3 hari lalu

Aaron Bushnell, prajurit Angkatan Udara AS membakar diri di luar Kedubes Israel di Washington DC.
Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza


Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

3 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers di Yerusalem, 2 September 2024. (Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS)
Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.