Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Netanyahu Dituduh sebagai Penjahat Perang dan Langgar Konvensi Jenewa, Bagaimana Sejarahnya?

image-gnews
Aktivis Solidaritas Seni Untuk Palestina berbaring di trotoar monumen Dasasila, Bandung, 25 Juli 2024. Aktivis menyerukan aksi boikot Israel dan menyatakan PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai penjahat kemanusiaan yang harus diseret ke pengadilan internasional. TEMPO/Prima mulia
Aktivis Solidaritas Seni Untuk Palestina berbaring di trotoar monumen Dasasila, Bandung, 25 Juli 2024. Aktivis menyerukan aksi boikot Israel dan menyatakan PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai penjahat kemanusiaan yang harus diseret ke pengadilan internasional. TEMPO/Prima mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan sidang gabungan Kongres AS pada hari Rabu lalu memicu kontroversi.

Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres keturunan Palestina-Amerika, mengangkat spanduk yang menyebut Netanyahu sebagai "penjahat perang" dan "bersalah atas genosida" dalam pidatonya, pada Rabu, 24 Juli 2024. 

Pada 1864, perwakilan dari beberapa negara berkumpul untuk menandatangani dokumen yang kelak akan dikenal sebagai Konvensi Jenewa, yakni tonggak penting dalam hukum humaniter internasional.

Dilansir dari International Committee of the Red Cross, Konvensi Jenewa adalah serangkaian perjanjian yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada korban konflik bersenjata. Sejarahnya dimulai pada pertengahan abad ke-19 ketika Henri Dunant, seorang pengusaha asal Swiss, menyaksikan kekejaman Pertempuran Solferino pada 1859. 

Pemandangan mengerikan dari ribuan prajurit yang terluka dan mati tanpa bantuan medis memotivasi Dunant untuk menulis buku A Memory of Solferino yang akhirnya menginspirasi pembentukan International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Palang Merah Internasional dan lahirnya Konvensi Jenewa.

Pada 22 Agustus 1864, perwakilan dari 12 negara menandatangani Konvensi Jenewa Pertama yang menetapkan perlindungan bagi prajurit yang terluka di medan perang dan mendirikan layanan medis untuk merawat mereka. Ini adalah langkah pertama dalam menciptakan standar internasional yang diakui untuk perlakuan terhadap korban perang .

Konvensi Jenewa terdiri dari empat perjanjian utama yang telah diadopsi dan diadaptasi selama lebih dari satu abad. Keempat konvensi ini adalah:

  • Konvensi Jenewa Pertama (1864): Perlindungan bagi prajurit yang terluka dan sakit di medan perang darat. Konvensi ini menetapkan bahwa semua pihak yang terlibat dalam konflik harus memberikan perawatan medis tanpa diskriminasi dan menghormati layanan medis dan relawan.

  • Konvensi Jenewa Kedua (1906): Perlindungan bagi prajurit yang terluka, sakit, dan korban kapal perang yang tenggelam di laut. Konvensi ini memperluas perlindungan yang diberikan dalam Konvensi Pertama ke medan perang laut.

  • Konvensi Jenewa Ketiga (1929): Perlindungan bagi tawanan perang. Konvensi ini menetapkan bahwa tawanan perang harus diperlakukan secara manusiawi, diberikan perawatan medis yang memadai, dan diizinkan untuk berkomunikasi dengan keluarga mereka.

  • Konvensi Jenewa Keempat (1949): Perlindungan bagi warga sipil selama masa perang. Konvensi ini menegaskan bahwa warga sipil harus dilindungi dari tindakan kekerasan, perlakuan buruk, dan tindakan yang merugikan lainnya selama konflik bersenjata.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain keempat konvensi utama tersebut, terdapat juga tiga Protokol Tambahan yang telah ditambahkan untuk memperkuat dan memperluas perlindungan yang diberikan oleh Konvensi Jenewa:

  • Protokol Tambahan I (1977): Memberikan perlindungan tambahan bagi korban konflik bersenjata internasional.

  • Protokol Tambahan II (1977): Memberikan perlindungan tambahan bagi korban konflik bersenjata non-internasional.

  • Protokol Tambahan III (2005): Memperkenalkan lambang tambahan, yaitu Bulan Sabit Merah, sebagai simbol perlindungan yang diakui secara internasional.

Untuk menegakkan ketentuan Konvensi Jenewa, komunitas internasional telah mendirikan berbagai mekanisme hukum, termasuk Mahkamah Pidana Internasional yang bertugas mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida

Selain ICC, ada juga Pengadilan Ad Hoc seperti Tribunal Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslavia (ICTY) dan Tribunal Pidana Internasional untuk Rwanda (ICTR), yang dibentuk untuk menangani kasus-kasus kejahatan perang di wilayah-wilayah tertentu .

ICRC memainkan peran kunci dalam implementasi dan pengawasan kepatuhan terhadap Konvensi Jenewa. ICRC bekerja di zona konflik di seluruh dunia, memberikan bantuan kemanusiaan, dan memastikan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam konflik mematuhi ketentuan-ketentuan Konvensi .

ICRC juga berperan dalam pendidikan dan pelatihan, membantu pasukan militer dan kelompok bersenjata lainnya untuk memahami dan menerapkan hukum humaniter internasional. Dengan cara ini, ICRC berusaha mencegah pelanggaran sebelum terjadi dan memastikan bahwa perlindungan diberikan kepada mereka yang membutuhkannya.

Pilihan Editor: Politisi AS Beri Label Penjahat perang kepada Benjamin Netanyahu, Penuhi Syarat Langgar Konvensi Jenewa?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan Serukan Aliansi Islam Melawan Israel

4 jam lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara, Turki, 4 September 2024. REUTERS/Murad Sezer/File
Erdogan Serukan Aliansi Islam Melawan Israel

Erdogan meminta negara-negara Islam membentuk aliansi untuk melawan ancaman ekspansionisme yang terus meningkat dari Israel.


Mantan Bos Shin Bet: Netanyahu Takut Pemerintahannya Runtuh

6 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di pertemuan gabungan Kongres di AS.  Capitol di Washington, AS, 24 Juli 2024. REUTERS/Craig Hudson
Mantan Bos Shin Bet: Netanyahu Takut Pemerintahannya Runtuh

Mantan Bos Shin Bet mengkritik Benjamin Netanyahu atas desakannya untuk mempertahankan kendali atas koridor Philadelphia.


ICC Hentikan Proses Hukum atas Ismail Haniyeh

20 jam lalu

Foto arsip tertanggal 27 Maret 2019 menunjukkan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh sedang memeriksa puing-puing kantornya yang dihancurkan akibat serangan pasukan Israel terhadap Gaza di Kota Gaza, Gaza. Foto: Kantor Pers Ismail Haniye
ICC Hentikan Proses Hukum atas Ismail Haniyeh

ICC menghentikan proses hukum terhadap mendiang pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyusul kematiannya pada bulan Juli.


Jika Pemilu Israel Diadakan Hari ini, Netanyahu Kalah dari Benny Gantz

1 hari lalu

Demonstran menggelar aksi protes terhadap pemerintah dan menunjukkan dukungan bagi para sandera yang diculik selama serangan mematikan pada 7 Oktober, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 2 September 2024. Unjuk rasa ini menjadi demonstrasi anti pemerintah terbesar di Israel sejak perang Gaza dimulai hampir 11 bulan lalu. REUTERS/Florion Goga
Jika Pemilu Israel Diadakan Hari ini, Netanyahu Kalah dari Benny Gantz

Enam puluh satu persen warga Israel tidak mempercayai manajemen perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas perang di Jalur Gaza yang terkepung.


Yordania: Setiap Upaya Israel Usir Warga Palestina ke Wilayah Kami adalah Deklarasi Perang

1 hari lalu

Seorang warga berdiri di dekat kendaraan yang hancur akibat serangan pemukim Israel di desa Jeit, dekat Qalqilya di Tepi Barat yang diduduki Israel 16 Agustus 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Yordania: Setiap Upaya Israel Usir Warga Palestina ke Wilayah Kami adalah Deklarasi Perang

Yordania menyiapkan berkas hukum mengenai serangan Israel ke tempat-tempat suci di wilayah pendudukan Yerusalem


Blinken Klaim Normalisasi Israel-Arab Saudi Bisa Terjadi Sebelum Biden Mundur

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat saat ia berangkat ke Mesir, di Tel Aviv, Israel, 20 Agustus 2024. REUTERS/Kevin Mohatt/Pool
Blinken Klaim Normalisasi Israel-Arab Saudi Bisa Terjadi Sebelum Biden Mundur

Menlu AS Blinken mengakui peluang ini hanya bisa terjadi jika ada gencatan senjata di Gaza


Analis Militer Israel: Tidak Ditemukan Terowongan yang Berfungsi di Perbatasan Gaza-Mesir

2 hari lalu

Truk yang membawa bantuan kemanusiaan tiba di perbatasan Rafah dengan Mesir saat berlangsungnya gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah di selatan Jalur Gaza 24 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Analis Militer Israel: Tidak Ditemukan Terowongan yang Berfungsi di Perbatasan Gaza-Mesir

Netanyahu mengklaim bahwa senjata diselundupkan ke Gaza melalui Koridor Philadelpia di perbatasan Mesir.


Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

2 hari lalu

Aksi unjuk rasa yang menyerukan pemulangan segera para sandera yang ditawan di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 2 September 2024. Massa menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencapai gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas untuk membawa pulang tawanan yang tersisa. REUTERS/Ronen Zvulun
Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

Keluarga sandera Amerika Serikat yang ditawan Hamas mendesak Gedung Putih untuk membuat kesepakatan sepihak dengan Hamas dan mengabaikan Israel


Israel Klaim 1.307 Roket dan Drone Ditembakkan dari Lebanon Selama Agustus

2 hari lalu

Asap mengepul dari kota Khiam di Lebanon selatan, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel. Karamallah Daher/Reuters
Israel Klaim 1.307 Roket dan Drone Ditembakkan dari Lebanon Selama Agustus

Dinas keamanan domestik Israel Shin Bet mengatakan 116 roket ditembakkan dari Gaza pada Agustus


Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka di Dekat Konsulat Israel di Munich

2 hari lalu

Polisi berjaga setelah polisi Jerman melepaskan tembakan ke arah seorang tersangka setelah melihat seseorang yang tampaknya membawa pistol di dekat konsulat Israel dan museum sejarah Nazi di pusat kota Munich, Jerman, 5 September 2024. REUTERS/Anja Guder
Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka di Dekat Konsulat Israel di Munich

Polisi Jerman menembak mati seorang pria dalam baku tembak di dekat konsulat Israel dan museum sejarah Nazi di Munich