TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Sabtu membantah klaim media Israel bahwa komandan Brigade Al Qassam adalah sasaran serangan udara Israel terhadap tenda-tenda pengungsi Palestina di Jalur Gaza selatan. Serangan udara di kawasan yang ditetapkan sebagai zona aman oleh Israel itu menewaskan sedikitnya 71 orang dan melukai hampir 300 lainnya.
Media Israel mengklaim militer Israel menargetkan Mohammed Deif, panglima Brigade Al Qassam, dan seorang komandan penting Palestina dalam serangannya di daerah Al-Mawasi di sebelah barat Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
“Ini adalah tidak berdasar,” demikian pernyataan Hamas.
Hamas menegaskan bahwa tuduhan media Israel “bertujuan untuk menutupi skala pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh pendudukan (Israel).”
Serangan pada Sabtu pagi itu menewaskan lebih dari 71 warga Palestina dan melukai 289 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Setelah serangan itu, harian Israel Hayom mengklaim, tanpa memberikan bukti apa pun, bahwa tujuan utama serangan udara tersebut adalah untuk melenyapkan Mohammed Deif.
“Diperkirakan kemungkinan besar Deif terluka dalam serangan itu, namun pejabat militer masih menunggu hasilnya,” tambahnya.
Sementara itu, Radio Tentara Israel juga mengklaim bahwa serangan itu menargetkan "tokoh penting" di Hamas, namun hasilnya masih belum diketahui.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Lebih dari 38.400 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 88.500 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diinvasi pada 6 Mei.
Pilihan Editor: Serangan Israel Targetkan Panglima Militer Hamas di Gaza, Tewaskan 50 Warga Palestina
ANADOLU