Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal-Usul Suku Bajo yang Diusir Malaysia, Kerabatnya di Indonesia hingga Filipiina

image-gnews
Foto udara ribuan perahu berada di perairan wanci saat deklarasi perlindungan dan pengelolaan cagar biosfer di Pelabuhan Pangulu Belo, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu 1 Mei 2024. Ratusan perahu kayu nelayan suku bajou dan seni bela diri serta tarian khas suku bajau di pertunjukan saat deklarasi suku Bajau dalam melindungi dan mengelola cagar biosfer di Wakatobi yang dihadiri 9 negara. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Foto udara ribuan perahu berada di perairan wanci saat deklarasi perlindungan dan pengelolaan cagar biosfer di Pelabuhan Pangulu Belo, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu 1 Mei 2024. Ratusan perahu kayu nelayan suku bajou dan seni bela diri serta tarian khas suku bajau di pertunjukan saat deklarasi suku Bajau dalam melindungi dan mengelola cagar biosfer di Wakatobi yang dihadiri 9 negara. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Iklan

Tasrifin Tahara, ketua Departemen Antropologi Universitas Hasanuddin yang telah meneliti suku Bajo selama 15 tahun, mengatakan suku tersebut tidak bisa dikatakan berasal hanya dari satu negara.

“Sebenarnya Bajo ini suku di Asia Tenggara. Tidak bisa diklaim hanya dari Indonesia, Malaysia dan Filipina. Dia lebih identik dengan laut sebagai entitas,” katanya kepada Tempo lewat percakapan telepon, Rabu, 12 Juni 2024.

Hanya ada berbagai mitos yang memberi petunjuk mengenai asal-usul suku Bajo yang sebenarnya. Salah satu mitosnya, kata Tasrifin, adalah suku Bajo merupakan keturunan Johor di Malaysia, yang diminta rajanya untuk mencari seorang putri yang melarikan diri. Konon, para orang Bajo mencari putri itu hingga ke Sulawesi, kemudian menetap di beberapa kawasan timur Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Versi lain dari mitos suku Bajo ditemukan antropolog itu ketika melakukan riset di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Ia mengatakan bahwasanya dalam versi ini putri hilang tersebut menikah dengan Raja Bone, sehingga suku Bajo menetap bersama penduduk lokal di Bone. Mitos lain adalah orang-orang Bajo dari Johor akhirnya tidak menemukan putri yang hilang, sehingga kemudian tinggal di Gorontalo dan Kepulauan Togean, Teluk Tomini.

Suku Bajo diperkirakan sudah berada di Indonesia sejak 2.000 tahun lalu. Mereka menjalin hubungan kekerabatan dengan sesama Bajo di wilayah Filipina dan Malaysia menggunakan satu bahasa, yaitu bahasa Sama, yang menurut antropolog dekat dengan rumpun bahasa Bugis. Sebagai orang pesisir, mereka menganut agama Islam sembari mempraktikkan beberapa kepercayaan lokal, seperti ilmu pengobatan.

Tasrifin mengatakan saat ini orang-orang hanya bisa berasumsi tentang asal-usul nenek moyang suku Bajo. “Sampai sekarang belum ada hipotesis yang menjelaskan di mana sebenarnya asal-usul pertama, karena mereka itu hidup di atas perahu, di atas laut,” kata dia.

Suku Bajo kerap menghadapi pengusiran oleh negara karena kebanyakan dari mereka lahir tanpa dokumen kewarganegaraan, sehingga dianggap sebagai migran gelap.

“Problemnya, mereka ini selalu (dianggap) subordinat dari etnik yang mendiami wilayah-wilayah tertentu, karena dianggap sebagai suku bangsa di atas laut yang tidak punya pengakuan tanah ulayat dibanding dengan etnis lain,” ujar Tasrifin.

Dosen antropologi itu menyampaikan harapannya agar negara-negara tempat suku Bajo tinggal memberikan pengakuan secara hukum terhadap hak-hak mereka sebagai suku yang tinggal di atas laut. “Jadi, negara memberi ruang-ruang ekspresi terhadap orang Bajo yang selama ini dikenal sebagai pewaris kebudayaan maritim,” katanya.

NABIILA AZZAHRA A. | ANDIKA DWI | REUTERS

Pilihan editor: Diplomat Singapura Dituduh Merekam Bocah Laki-laki di Pemandian Umum Jepang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

8 jam lalu

Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah. Foto: Canva
4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

Berikut beberapa kota di Indonesia yang masuk ke dalam daftar QS Best Student Cities 2025 sebagai kota terbaik untuk kuliah.


49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

9 jam lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat melakukan kunjungan mendadak ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 2 Juli 2023. (Foto: Facebook/Amir Yusof)
49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal


Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Ditangkap dalam Kasus Sodomi di Panti Asuhan

10 jam lalu

Tampilan umum kantor pusat Global Ikhwan Services and Business (GISB) di Rawang, Malaysia, 11 September 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain/File Photo
Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Ditangkap dalam Kasus Sodomi di Panti Asuhan

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia yang dituduh menjalankan panti asuhan di mana anak-anak diduga mengalami pelecehan seksual, ditangkap polisi


KKP Segel Resor-Resor Tak Berizin Milik Asing di Dua Pulau Terluar Indonesia

11 jam lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalukan penyegelan resort milik Warga Negara Asing (WNA) di Pulau Maratua, Kalimantan Timur, Kamis 19 September 2024. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
KKP Segel Resor-Resor Tak Berizin Milik Asing di Dua Pulau Terluar Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua resor milik asing yang tak memiliki izin


5 Negara di Asia Paling Fanatik Sepak Bola, Indonesia Urutan Berapa?

14 jam lalu

Superter Timnas U-24 Indonesia meneriakan yel-yel saat melawan Korea Utara pada babak Grup F Asian Games 2022 di Zhejiang Normal University Stadium, Jinhua, Cina, Ahad, 24 September 2023. Indonesia kalah dengan skor 0-1. ANTARA/Hafidz Mubarak A
5 Negara di Asia Paling Fanatik Sepak Bola, Indonesia Urutan Berapa?

Ticketgum merilis daftar negara paling fanatik sepak bola di seluruh dunia, termasuk di Asia.


Youtuber IShowSpeed Bingung Saat Fans Sebut Batik dari Malaysia

1 hari lalu

Youtuber, IShowSpeed. Foto: Instagram.
Youtuber IShowSpeed Bingung Saat Fans Sebut Batik dari Malaysia

Video IShowSpeed trending di media sosial setelah menerima batik dari penggemar Malaysia yang mengklaim sebagai pakaian tradisional mereka.


Malaysia Laporkan Kasus Mpox Baru, Pasien Tidak ke Luar Negeri

2 hari lalu

Seorang pasien dengan ruam wajah yang disebabkan oleh virus mpox terbaring di pusat perawatan Rumah Sakit Vijana di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, 30 Agustus 2024. Cara penuran Mpox dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, termasuk sekret pernapasan. REUTERS/Justin Makangara
Malaysia Laporkan Kasus Mpox Baru, Pasien Tidak ke Luar Negeri

Mpox yang dipicu oleh virus cacar monyet ditemukan lagi di Malaysia. Seperti apa gejalanya?


Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Akui Adanya Kasus Sodomi di Panti Asuhan Mereka

4 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Akui Adanya Kasus Sodomi di Panti Asuhan Mereka

Global Ikhwan yang terafiliasi dengan Al-Arqom di Malaysia mengakui adanya kasus sodomi di panti asuhan yang mengurus ratusan anak tersebut.


Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

4 hari lalu

Seekor landak Jawa (Hystrix javanica) dalam kandang habituasi saat akan dilepas ke habitat alaminya di Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 24 Oktober 2023. Tepat di hari Owa Internasional, Aspinnal Foundation Indonesia melepas liar 16 satwa endemik Pulau Jawa yang terdiri diri 2 ekor owa Jawa, 11 ekor landak Jawa (Hystrix javanica), 3 ekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus), seekor trenggiling Jawa (manis javanica), termasuk 2 ekor elang ular bido (Spilornis cheela) di Gunung Tilu. TEMPO/Prima Mulia
Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

Selain landak Jawa, berikut adalah daftar hewan yang dilindungi di Indonesia dan tidak boleh dipelihara.


Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

4 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI. Sumber: TEMPO | Nabiila A
Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif kedua negara