Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Amerika Serikat Abstain yang Berujung Jatuhnya Resolusi DK PBB di Jalur Gaza

image-gnews
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 25 Maret 2024, Dewan Keamanan (atau DK PBB) meloloskan resolusi gencatan senjata di Gaza selama Ramadan. Resolusi DK PBB pertama ini dilakukan untuk menghentikan pertempuran. Pada resolusi ini, Amerika Serikat abstain yang memilih tidak menggunakan hak vetonya.

“Rakyat Palestina sangat menderita. Pertumpahan darah ini sudah berlangsung terlalu lama. Merupakan kewajiban kita untuk mengakhiri pertumpahan darah ini, sebelum terlambat,” kata Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, pada 25 Maret 2024.

Resolusi tersebut berhasil terwujud atas dukungan dari 14 anggota DK PBB yang “menuntut gencatan senjata segera” selama Ramadan. Resolusi tersebut menyerukan agar gencatan senjata mengarah pada “gencatan senjata yang langgeng dan berkelanjutan” dan menuntut agar Hamas dan kelompok pejuang Palestina lainnya membebaskan sandera yang ditangkap pada 7 Oktober 2023.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menyatakan pihaknya abstain atas resolusi yang juga menuntut pembebasan semua sandera selama serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. Tindakan ini menjadi abstain pertama yang dilakukan AS selama mengikuti proses resolusi oleh DK PBB terkait permasalahan Palestina dengan Israel. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perubahan posisi AS yang semula selalu menggunakan hak veto menjadi abstain memiliki alasan tertentu. Berdasarkan livemint, berikut adalah lima alasan AS abstain dalam resolusi gencatan senjata di Gaza selama Ramadan, yaitu:

  1. Keputusan AS mengubah posisinya di DK PBB tidak tiba-tiba. Pemerintahan yang dipimpin Joe Biden mengeluarkan beberapa peringatan terkait mempertimbangkan kembali posisi negara ini karena jumlah korban tewas sipil meningkat di Gaza. Operasi Israel terhadap Hamas telah menewaskan lebih dari 32.000 orang yang kebanyakan adalah wanita dan anak-anak.
  2. Selain itu, AS prihatin dengan pernyataan beberapa menteri Israel yang berbicara tentang rencana pemukiman kembali di Gaza. Menurut Departemen Luar Negeri AS, retorika menteri Israel tersebut menghasut dan tidak bertanggung jawab. Bahkan, departemen ini juga mengatakan, pernyataan menteri Israel mencerminkan kebijakan pemerintahan negara.
  3. Joe Biden siap untuk pertandingan ulang melawan kandidat Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2024. Trump mencoba memanfaatkan dukungan tanpa syarat AS kepada Israel. Narasi anti-perang mengancam basis suara inti Demokrat sehingga memaksa Biden kembali ke awal untuk mengerjakan ulang strategi.
  4. AS prihatin dengan rencana Israel menerobos Rafah yang merupakan tempat perlindungan terakhir bagi orang-orang Palestina di Gaza. White House AS juga telah memperingatkan bahwa operasi yang terjadi di Rafah dapat menyebabkan pembantaian karena menampung lebih dari 1 juta orang dalam satu wilayah. Wakil Presiden Kamala Harris pun memperingatkan bahwa rencana Israel untuk meluncurkan serangan darat di Rafah dapat berkonsekuensi serius.
  5. Opini publik AS berkembang terhadap bantuan militer ke Israel ketika sedang mengalami masalah ekonomi. Sinyal hijau Kongres AS untuk lebih banyak bantuan militer kepada Israel membuat publik bereaksi keras. Selain itu, pemerintahan Biden sedang sibuk menghitung biaya politiknya dalam Pemilihan Presiden AS sebagai rencana dan antisipasi kebijakan. Akibatnya, Amerika Serikat abstain dalam mengambil keputusan atau resolusi DK PBB terkait gencatan senjata di Gaza.

RACHEL FARAHDIBA R | CNA | AL JAZEERA
Pilihan editor: Lika-liku Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Gaza yang Kerap Digagalkan Veto Amerika Serikat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

56 menit lalu

Tentara Israel berjalan di samping kendaraan militer di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Israel selatan, 8 Mei 2024. REUTERS/Ammar Awad TPX
Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

AS akan mengirim amunisi tank dan kendaraan taktis untuk Israel meskipun Biden sebelumnya menghentikan penggunaan bom atas serangan Rafah.


Mengenal Joe Alwyn Aktor Inggris yang Menyerukan Gencatan Senjata di Palestina

5 jam lalu

Joe Alwyn. Thehollywodreporter.com
Mengenal Joe Alwyn Aktor Inggris yang Menyerukan Gencatan Senjata di Palestina

Joe Alwyn tergabung dalam Artist4Ceasefire yang menyerukan gencatan senjata di Palestina


ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

13 jam lalu

Pandangan umum Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda 11 Desember 2019. REUTERS/Yves Herman
ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah


PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

16 jam lalu

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani. REUTERS/Ibraheem Al Omari/
PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.


Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

1 hari lalu

Rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Sumber: ICRC
Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.


Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

1 hari lalu

Helikopter Apache militer Israel terbang di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, terlihat dari Israel selatan, 14 Mei 2024. REUTERS/Amir Cohen
Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.


Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

1 hari lalu

Pendukung pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah memberi isyarat saat Narallah memberikan pidato di televisi selama rapat umum di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 13 Mei 2024. REUTERS/Mohamed Azakir/
Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.


Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

1 hari lalu

Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Ketum Solmet) Silfester Matutina (kiri) dengan Presiden Jokowi. ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

Relawan Solmet mendorong Jokowi menjadi Sekjen PBB usai masa jabatannya. Bagaimana syarat dan prosedur menjabat Sekretaris Jenderal PBB?


Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

1 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.


Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

1 hari lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.