TEMPO.CO, Jakarta -Roman Abramovich, miliarder Rusia dengan ibu asal Ukraina, dilaporkan memberi Presiden Rusia Vladimir Putin surat tulisan tangan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Seperti dilansir Daily Mail, Senin 28 Maret 2022, Abramovich terbang dengan jet pribadi antara Istanbul, Moskow dan Kyiv untuk menghindari sanksi Barat agar surat dari Zelensky dapat diantar langsung kepada Putin.
Namun, ketika pemilik klub bola Chelsea menyerahkan catatan dari presiden Ukraina yang menguraikan persyaratan perdamaian, penguasa lalim Rusia itu dilaporkan murka. “Katakan padanya saya akan menghajar mereka,” kata Putin seperti dikutip The Times.
Orang dalam mengatakan Abramovich bertekad untuk mengakhiri perang setelah melihat kengerian akibat invasi Rusia di Ukraina, tempat ibunya, Irina, lahir.
Abramovich meninggalkan bandara Ataturk di Istanbul dengan jet pribadi Hawker 800XP pada Rabu lalu, melintasi Laut Hitam menuju Sochi. Pelacak penerbangannya menjadi gelap di dekat Kota Mineralnye Vody, dengan pesawat kemudian muncul meninggalkan bandara Vnukovo di Moskow dan kembali ke ibu kota Turki.
Dia kembali ke Istanbul dan bergabung dengan politisi Ukraina Rustem Umerov, yang dikatakan bertindak sebagai negosiator Kyiv. Mereka bertemu di hotel bintang lima di ibu kota Turki, Ankara, dengan mediasi juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdoan, Ibrahim Kalin.
Kalin mengatakan kepada surat kabar Turki Hurriyet akhir pekan lalu bahwa mereka 'mendekati kesepakatan' tentang isu-isu utama NATO, demiliterisasi dan status dilindungi untuk bahasa Rusia.
Putin diyakini mempertimbangkan gagasan itu tetapi kemarahannya atas kegagalan militernya dan kebencian terhadap Zelensky dikatakan menahannya.
Abramovich dan Umerov telah mengunjungi Presiden Ukraina di Kyiv yang dilanda perang setelah bepergian dengan jet pribadi yang diarahkan melalui Warsawa, Polandia. Pengusaha itu telah terbang dengan salah satu perusahaan Turki karena berada di bawah sanksi Uni Eropa.