TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina menyambut baik pemberian bantuan militer senilai $60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS dan mendesak Washington untuk segera mengubah rancangan undang-undang tersebut menjadi undang-undang dan melanjutkan transfer senjata.
“Saya berterima kasih kepada Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, kedua partai, dan secara pribadi kepada Ketua Mike Johnson atas keputusan yang menjaga sejarah tetap berada di jalur yang benar,” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di X, sebelumnya Twitter, pada Minggu, 21 April 2024.
Presiden mengatakan bahwa RUU tersebut “akan mencegah perang meluas, menyelamatkan ribuan nyawa, dan membantu kedua negara menjadi lebih kuat”.
Dalam sebuah wawancara dengan program Meet the Press di NBC, Zelensky mengatakan pengesahan RUU bantuan tersebut akan mengirimkan pesan yang kuat kepada Rusia bahwa Washington mendukung Kyiv dan bahwa negara itu tidak akan menjadi “Afghanistan kedua”.
“Saya pikir dukungan ini akan benar-benar memperkuat angkatan bersenjata Ukraina dan kita akan memiliki peluang untuk menang,” kata Zelensky melalui seorang penerjemah.
Dia berulang kali mendesak anggota parlemen AS untuk mengambil tindakan cepat untuk meloloskan RUU tersebut di Senat. Dia mengatakan Ukraina sangat membutuhkan senjata jarak jauh AS termasuk ATACMS (Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat) dan sistem pertahanan udara untuk melawan invasi Rusia yang dimulai pada Februari 2022.
“Ini sangat penting. Ini adalah prioritasnya saat ini,” kata Zelensky.
Pada Sabtu, DPR AS, dengan dukungan bipartisan yang luas, mengesahkan paket legislatif senilai $95 miliar yang memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina, Israel dan Taiwan.
Bantuan untuk Ukraina telah tertunda selama berbulan-bulan, karena adanya penentangan dari calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, yang mendesak anggota parlemen dari Partai Republik untuk memblokirnya.