TEMPO.CO, Jakarta - Urutan pertama TOP 3 dunia pada 12 Oktober 2021 adalah berita tentang Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris yang menjual kondominiumnya di Washington D.C. Harga yang dibandrol untuk kondominium 2 kamar itu adalah USD 1,85 juta (Rp 26 miliar).
Pada urutan kedua TOP 3 dunia 12 Oktober 2021 adalah berita soal perkembangan penyebaran agama Islam. Sedangkan di urutan ketiga adalah berita soal mantan pejabat Pentagon, yang mengakui keunggulan Cina dalam hal kecerdasan buatan.
Berikut berita selengkapnya:
1. Wakil Presiden AS Kamala Harris Melego Kondominium Mewahnya 1,85 Juta USD
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris yang menjual kondominiumnya di Washington D.C. seharga Rp 26 miliar. Harris membeli properti tersebut pada Oktober 2017 senilai USD 1,775 juga (Rp 25 miliar). Kondominium tersebut terletak persisnya di lingkungan West End, Washington D.C.
Kompleks Westlight memiliki klub pribadi, tempat olahraga, dan area lounge di puncak gedung lengkap dengan kolam renang berpemanas sepanjang 7 meter.
Baca selengkapnya di sini
Ilustrasi salat/masjid. AP/Heri Juanda
2.Islam Diprediksi Jadi Agama dengan Pengikut Terbanyak pada 2075
Islam telah menjadi salah satu agama dengan jumlah pemeluk paling banyak di dunia. Dilansir dari worldpopulationreview.org, jumlah umat Islam di dunia mencapai lebih dari dua miliar. Hal tersebut membuat Islam menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbanyak kedua di dunia setelah Kristen.
Akan tetapi, sejumlah penelitian menunjukkan jumlah umat Islam diperkirakan akan mampu melebihi pemeluk Kristen dalam beberapa puluh tahun ke depan. Dilansir dari pewforum.org, jumlah orang Islam diperkirakan akan meningkat sebanyak 73 persen dari total populasinya saat ini.
Baca selengkapnya di sini
Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
3.Eks Petinggi Pentagon Sebut Cina Kini Ungguli Amerika dalam Kecerdasan Buatan
Mantan kepala perangkat lunak Pentagon, Nicolas Chaillan, mengungkapkan Cina sudah mengalahkan Amerika Serikat dalam hal kecerdasan buatan.
Cina adalah negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. Negara Tirai Bambu itu, kemungkinan akan mendominasi banyak teknologi utama yang muncul, terutama dibidang kecerdasan buatan, biologi sintetis, dan genetika dalam sepuluh tahun ke depan atau lebih.
Chaillan, yang mengundurkan diri sebagai protes terhadap lambatnya transformasi teknologi di militer Amerika Serikat, mengatakan kegagalan dalam merespons kemajuan ini bisa membahayakan Amerika Serikat.
Baca selengkapnya di sini