Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Penasihat: Boris Johnson Sempat Minta Disuntik Virus COVID-19

image-gnews
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan vaksin Covid-19 di London, Inggris, Jumat, 19 Maret 2021. Johnson (56 tahun) menerima dosis pertama vaksin buatan Oxford/AstraZeneca. Frank Augstein/Pool via REUTERS
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan vaksin Covid-19 di London, Inggris, Jumat, 19 Maret 2021. Johnson (56 tahun) menerima dosis pertama vaksin buatan Oxford/AstraZeneca. Frank Augstein/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan penasihat Pemerintah Inggris, Dominic Cummings, serang PM Boris Johnson soal penanganan COVID-19. Di depan Parlemen Inggris, Cummings mengungkapkan bahwa Boris Johnson sempat
menganggap pandemi sebagai takhayul saja.

Sikap itu, kata Cummings, berdampak pada penanganan pandemi. Inggris jadi telat merespon ancaman yang telah menewaskan 127 ribu warga mereka itu. Dampaknya, Inggris sempat menjadi negara paling terdampak pandemi COVID-19 di benua Eropa dengan angka kasus dan kematian melebihi tetangga-tetangganya.

"Di bulan Februari 2020, para menteri, bahkan perdana menteri, malah asyik liburan ski," ujar Cummings melanjutkan serangannya, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 26 Mei 2021.

Saking menyakini pandemi COVID-19 hanya takhayul, Cummings mengatakan Boris Johnson sempat meminta salah satu pejabat untuk menyuntikkan virus Corona ke dirinya. Cummings berkata, hal itu merupaakan upaya Johnson untuk membuktikan bahwa COVID-19 tidak berbahaya.

Dominic Cummings, penasihat khusus untuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tiba di luar Downing Street selama wabah penyakit virus corona (Covid-19), London, Inggris, 14 Mei 2020. [REUTERS / John Sibley]

Ketika akhirnya pemerintah sadar bahwa COVID-19 benar-benar masalah serius, Cummings mengatakan pemerintah tidak sigap untuk meresponnya. Satgas yang dibentuk Johnson, kata Cummings, juga lebih banyak diisi oleh "pemikir" dan menteri dibanding pakar medis. Hasilnya, Pemerintah Inggris sempat tidak konsisten dalam menentukan strategi pengendalian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai catatan, di awal masa pandemi COVID-19, Inggris menggunakan kebijakan pengendalian yang lebih longgar. Padahal negara-negara tetangganya lockdown. Alasan Pemerintah Inggris, hal itu untuk memicu pembentukan herd immunity di warganya.

"Faktanya, para menteri, pejabat, termasuk penasihat seperti saya gagal memenuhi standar (penanganan pandemi) yang dibutuhkan warga di saat krisis."

"Deputi Sekretaris Kabinet (Helen McNamara) pernah datang ke kantor PM dan berkata kepadanya bahwa segalanya kacau, Inggris menuju bencana, dan ribuan orang akan meninggal," ujar Cummings yang membantu Boris Johnson untuk mengamankan Brexit dan kursi Perdana Menteri Inggris di tahun 2019.

Baca juga: Boris Johnson Minta Maaf Setelah Disebut Pernah Menyinggung Islam

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Luhut Kenal dengan Menpan RB Anas, dari Koordinasikan Daerah Tangani Covid-19 hingga Benahi E-Katalog

2 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Forum Kinerja Reformasi Indonesia sekaligus Peluncuran Buku Menteri PANRB
Cerita Luhut Kenal dengan Menpan RB Anas, dari Koordinasikan Daerah Tangani Covid-19 hingga Benahi E-Katalog

Menko Luhut Pandjaitan menceritakan bagaimana awalnya mengenal sosok Menpan RB Abdullah Azwar Anas.


ICC Secara Resmi Minta Semua Pihak Gunakan Istilah Negara Palestina

22 jam lalu

Tampak luar Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda, 31 Maret 2021. REUTERS/Piroschka van de Wouw
ICC Secara Resmi Minta Semua Pihak Gunakan Istilah Negara Palestina

ICC secara resmi meminta LSM dan institusi lain menggunakan istilah "Negara Palestina" menggantikan istilah "Palestina"


Perjalanan Karier Kim Jae Joong, Bakal Konser di Indonesia Setelah Ditunda Karena Covid-19

1 hari lalu

Kim Jaejoong. (Soompi)
Perjalanan Karier Kim Jae Joong, Bakal Konser di Indonesia Setelah Ditunda Karena Covid-19

Kim Jae Joong bakal sapa penggemar di Jakarta dalam konser anniversary debut ke-20 tahun pada Sabtu, 19 Oktober 2024


Demi Foto Ikonik Desa Costwolds, Wisatawan Nekat Lompat Pagar

2 hari lalu

Costwold. Inggris. Pixabay/Vicky Morisson
Demi Foto Ikonik Desa Costwolds, Wisatawan Nekat Lompat Pagar

Bibury terkenal sebagai salah satu desa terindah di Costwolds, Inggris


7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

5 hari lalu

Wisatawan berfoto di depan Istana Buckingham di London, Inggris, 24 Juni 2015. Istana Buckingham memiliki 775 ruangan termasuk 52 kamar tidur anggota kerajaan dan tamu, serta 188 kamar tidur untuk para pekerja. Rob Stothard/Getty Images
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

Tempat yang terlalu ramai dan objek wisata yang tiketnya harus dibeli berbulan-bulan sebelumnya adalah dua hal yang perlu diketahui sebelum ke Inggris


62 Tahun Lalu Peluncuran Debut Single The Beatles Lagu Love Me Do, Begini Liriknya

5 hari lalu

Manajer The Beatles, Brian Epstein (kiri depan) mengamati suasana konser The Beatles di di Shea Stadium, New York, pada tahun 1965. Omega Auctions/telegraph.co.uk
62 Tahun Lalu Peluncuran Debut Single The Beatles Lagu Love Me Do, Begini Liriknya

Love Me Do adalah single perdana band rock Inggris The Beatles, 62 tahun lalu. Berikut liriknya.


Mantan PM Inggris, Boris Johnson, Klaim Netanyahu Pasang Alat Sadap di Toiletnya

6 hari lalu

Mantan PM Inggris Boris Johnson. REUTERS/Peter Nicholls
Mantan PM Inggris, Boris Johnson, Klaim Netanyahu Pasang Alat Sadap di Toiletnya

Mantan PM Inggris, Boris Johnson, mengklaim menemukan alat sadap di kamar mandi pribadinya setelah kunjungan Netanyahu pada 2017.


KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

7 hari lalu

Mantan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Sylvana (kanan) memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Budi Sylvana diperiksa sebagai tersangka dan belum menjalani penahanan terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 mencapai Rp3,03 triliun di Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2020-2022. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

KPK menahan dua dari tiga tersangka korupsi APD di masa pandemi Covid-19. Audit BPKP menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 319 miliar.


Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

9 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) berjalan menuju ruangan pemeriksaan kesehatan di RSUD Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 30 Agustus 2024. Edy-Hasan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai syarat maju pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024. ANTARA/Yudi Manar
Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

Edy Rahmayadi berkisah soal utang Rp 2,7 triliun yang harus dibayar Pemprov Sumut saat ia baru menjabat pada 2018 silam.


Inggris Serukan Israel dan Hizbullah Menahan Diri

10 hari lalu

Gedung yang hancur akibat  serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 29 September 2024. REUTERS/Ali Alloush
Inggris Serukan Israel dan Hizbullah Menahan Diri

Serangan terakhir Israel menewaskan Ketua Hizbullah Hassan Nasrallah dan beberapa komandan Hizbullah lainnya. Inggris minta seluruh pihak tahan diri