TEMPO.CO, - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan negaranya mempertimbangkan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang terlibat dalam penangkapan lebih dari 50 orang aktivis dan tokoh pro demokrasi Hong Kong. Ucapan ini memicu kemarahan dan ancaman pembalasan dari Cina.
Pompeo mengatakan dia terkejut dengan penangkapan tersebut yang juga menyasar seorang warga negaranya. "Amerika Serikat tidak akan mentolerir penahanan atau pelecehan sewenang-wenang terhadap warga AS," katanya dikutip dari Reuters, Kamis, 7 Oktober 2020.
Ia menyebut penangkapan itu sebagai kemarahan dan pengingat atas penghinaan Partai Komunis China terhadap rakyatnya sendiri. "Amerika Serikat akan mempertimbangkan sanksi dan pembatasan lain pada setiap dan semua individu dan entitas yang terlibat dalam melakukan serangan terhadap rakyat Hong Kong," kata Pompeo.
Menurut Pompeo, negaranya akan mencari peluang untuk membatasi Kantor Perdagangan dan Ekonomi Hong Kong di Amerika Serikat serta mengambil tindakan segera terhadap pejabat yang ia anggap merusak proses demokrasi.
Selain itu, Pompeo mengatakan duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Kelly Craft, akan mengunjungi Taiwan. Hal ini membuat marah Cina lantaran mereka mengklaim Taiwan dan memandangnya sebagai salah satu wilayah Cina yang bandel. Taiwan juga bukan anggota PBB karena ada keberatan dari Cina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan AS akan membayar harga mahal karena ikut campur dalam urusan negaranya. "China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan dan kepentingan keamanannya," ucap dia.
REUTERS
https://www.reuters.com/article/us-hongkong-security-usa/pompeo-says-u-s-considering-sanctions-on-those-involved-in-hong-kong-arrests-idUSKBN29C0KG