TEMPO.CO, Jakarta - Iran mengatakan Arab Saudi melarang delegasi Iran dari KTT OKI di Jeddah pada Senin di mana rencana perdamaian Timur Tengah AS Presiden Donald Trump akan dibahas.
Pemerintah Saudi belum mengeluarkan visa untuk para peserta Iran, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi, dikutip dari Reuters, 3 Februari 2020.
"Pemerintah Arab Saudi telah mencegah partisipasi delegasi Iran dalam pertemuan untuk memeriksa 'kesepakatan abad ini' di markas besar Organisasi Kerjasama Islam," kata Mousavi, kantor berita Fars melaporkan.
Mousavi mengatakan Iran telah mengajukan keluhan dengan OKI dan menuduh Arab Saudi menyalahgunakan posisinya sebagai tuan rumah KTT OKI. Tidak ada komentar langsung dari pejabat Saudi.
Para pejabat Iran telah mengutuk rencana Trump untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina yang diumumkan secara resmi minggu lalu. Kepemimpinan Palestina telah menolak rencana itu, mengatakan itu sangat menguntungkan Israel.
Rencana AS, yang dikenal sebagai "Kesepakatan Abad Ini", diumumkan pada hari Selasa oleh Presiden AS Donald Trump pada konferensi pers di Washington di hadapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tanpa kehadiran delegasi Palestina.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menolak kesepakatan itu, mengatakan itu bukan berdasarkan pedoman PBB tetapi merupakan pengenaan dari visi Trump sendiri tentang solusi dua negara. Kesepakatan itu juga ditolak oleh semua pihak Palestina, pejabat Iran dan Turki, menurut Middle East Monitor.
Pada hari Sabtu, Liga Arab mengumumkan dalam pertemuan darurat bahwa mereka menolak rencana tersebut, menyebutnya tidak memenuhi hak minimum dan aspirasi rakyat Palestina.
Didirikan pada tahun 1969, OKI adalah organisasi antarpemerintah terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan 57 anggota negara dari empat benua yang berbeda.
Dua anggota OKI, Arab Saudi dan Iran, terjebak dalam perang proksi karena mereka bersaing untuk pengaruh di Timur Tengah. Arab Saudi dan Iran mendukung pihak yang berseberangan dalam konflik di Suriah dan Yaman.