Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Jamal Khashoggi, Jerman Setop Jual Senjata Canggih ke Saudi

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menyambut kedatangan Kanselir Jerman, Angela Merkel di Jeddah, Arab Saudi, 30 April 2017. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menyambut kedatangan Kanselir Jerman, Angela Merkel di Jeddah, Arab Saudi, 30 April 2017. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Berlin - Pemerintah Jerman telah menghentikan semua penjualan senjata canggih ke Arab Saudi terkait pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi. Penghentian ini termasuk semua kontrak senjata yang telah disepakati sebelumnya.

Baca:

Jerman juga mengeluarkan larangan perjalanan ke negara itu bagi 18 orang warga negara Arab Saudi, yang diduga terlibat kasus pembunuhan yang menggemparkan dunia itu.

“Masih lebih banyak pertanyaan dibandingkan jawaban dalam kasus Khashoggi,” kata Heiko Maas, menteri Luar Negeri Jerman, lewat akun Twitter @HeikoMaas dan @GermanyDiplo pada Senin, 19 November 2018 waktu setempat.

Baca:

Media DW melansir Maas mengatakan ini di sela-sela pertemuan Uni Eropa di Brussel, Belgia. Dia mengaku telah mendiskusikan keputusan ini sebelumnya dengan Inggris dan Prancis, yang merupakan dua negara besar Eropa lainnya.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), saat memasuki pintu Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi membuat pernyataan lewat akun resmi di Twitter bahwa Jamal Khashoggi berkelahi melawan sejumlah orang di dalam Konjen. Courtesy TRT World/Handout via Reuters

Keputusan Jerman untuk menghentikan penjualan senjata canggih ke Arab Saudi ini bakal menunda pengiriman 20 kapal patroli, yang sudah mulai dibuat di daerah Mecklenburg-Western Pomerania.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski Jerman dan Inggris menunda penjualan senjata kepada Arab Saudi, negara Eropa seperti Prancis dan Spanyol tetap menyatakan bakal mengirim senjata yang telah disepakati kontrak penjualan sebelum kasus pembunuhan Jamal Khashoggi terungkap ke publik.

Baca:

Prancis telah meneken kontrak penjualan senjata berteknologi canggih ke Arab Saudi senilai 11 miliar euro atau sekitar Rp183 triliun berbentuk tank, amunisi, artileri, dan kendaraan lapis baja.

Bekas Deputi Kepala Direktorat Intelijen Umum Arab Saudi, Mayor Jenderal Ahmed Al Assiri. The Times

Media Russia Today menyatakan Jerman sebelumnya telah menyetujui penjualan senjata canggih senilai 416.4 juta euro atau sekitar Rp7 triliun ke Arab Saudi pada tahun ini. Ini membuat Saudi Arabia menempati urutan kedua importir terbesar senjata canggih dari Jerman setelah Aljazair.

Baca:

Pada Oktober, Kanselir Jerman, Angela Merkel, menghimbau semua negara Eropa untuk segera menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

3 hari lalu

Marienplatz, Munich, Jerman. Unsplash.com/@Rtita Choi
Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa


Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

5 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

5 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.


Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

6 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.


Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

6 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024.   TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.


Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

6 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza


Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

9 hari lalu

Pekerja memperlihatkan bijih nikel. (ANTARA/HO-Antam)
Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.


Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

12 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us. Dok. Prime Video
Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.


Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

12 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Tiongkok 4 November 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTER
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.


Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

13 hari lalu

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.