TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian telah dinyatakan tewas dalam kecelakaan helikopter di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, Senin, 20 Mei 2024. Kedua sosok ini dikenal sebagai pembela yang teguh rakyat Palestina yang kini sedang menghadapi perang genosida oleh Israel.
Iran dan Israel adalah musuh bebuyutan dan tidak memiliki hubungan diplomatik sejak revolusi Iran tahun 1979. Kedua belah pihak sering saling menuduh melakukan sabotase dan serangan proksi.
Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas. Berikut sikap tegasnya dalam menghadapi kekejaman Israel dan kebungkaman internasional terhadap nasib rakyat Palestina.
Memuji Gerakan Perlawanan
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 8 Oktober 2023, sehari setelah kelompok perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza meluncurkan apa yang mereka sebut "Operasi Banjir Al Aqsa" terhadap Israel, Raisi mengatakan Iran mendukung "pertahanan yang sah bagi bangsa Palestina."
Presiden Iran menuduh Israel dan sekutunya "membahayakan keamanan" negara-negara di kawasan, dan mengatakan bahwa mereka harus bertanggung jawab.
Dia meminta negara-negara Muslim untuk mendukung bangsa Palestina, menekankan bahwa penindasan dan ketidakadilan, penghinaan terhadap perempuan dan tahanan Palestina, dan penodaan terhadap Masjid Al Aqsa "tidak akan bertahan lama."
Ia mengatakan bahwa "musuh Zionis," yang merujuk pada Israel, harus tahu bahwa "persamaan telah berubah" dan Palestina adalah "pemenang."
Hamas dalam sebuah pernyataan setelah pernyataan Raisi mengatakan bahwa presiden Iran dalam sebuah panggilan telepon dengan pemimpin kelompok itu, Ismail Haniyeh, memberikan dukungan kepada Palestina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada hari Sabtu mengucapkan selamat kepada Hamas karena telah "membuka halaman baru perlawanan," dan mengatakan bahwa hal itu membuktikan betapa "rapuhnya" Israel.
Pada April 2024, Presiden Raisi menyatakan, sekali lagi, bahwa pembebasan Palestina dan al-Quds yang diduduki adalah prioritas utama Republik Islam Iran dan menegaskan kembali dukungan negaranya untuk "gerakan Perlawanan di wilayah tersebut dan di semua negara Islam yang membela tanah air mereka."
Reaksi Hamas dan Kelompok Perlawanan Lain
Kelompok Islam Palestina Hamas, Senin, 20 Mei 2024, berduka atas kematian Ebrahim Raisi dan Hossein Amir-Abdollahian, yang disebut telah mendukung rakyat Palestina selama perang saat ini dengan Israel.
“Para pemimpin ini mendukung perjuangan sah rakyat kami melawan entitas Zionis, memberikan dukungan berharga kepada perlawanan Palestina, dan melakukan upaya tak kenal lelah dalam solidaritas dan dukungan di semua forum dan bidang untuk rakyat kami di Jalur Gaza yang teguh selama Pertempuran Banjir al Aqsa,”.
“Mereka juga melakukan upaya politik dan diplomatik yang signifikan untuk menghentikan agresi Zionis terhadap rakyat Palestina,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan terpisah, kelompok Jihad Islam, yang berjuang bersama Hamas di Gaza, mengatakan Raisi dan Amir-Abdollahian “memainkan peran penting dan jelas dalam mendukung dan membantu perjuangan rakyat Palestina dan perlawanannya dalam menghadapi agresi kriminal Zionis yang sedang berlangsung. "
“Kami yakin Republik Islam Iran dapat mengatasi cobaan yang menyakitkan ini, karena negara ini telah mengatasi semua kesulitan dan tantangan sepanjang perjalanannya selama beberapa dekade terakhir,” tambah kelompok tersebut.
Para pemimpin Hamas dan Jihad Islam telah berulang kali berterima kasih kepada Iran atas dukungan militer dan keuangannya kepada kelompok tersebut dalam perjuangan mereka selama puluhan tahun melawan Israel.
Dukungan terhadap Iran selalu menimbulkan kontroversi di kalangan warga Palestina, dengan beberapa pihak memandang Iran sebagai pendukung utama dalam konflik melawan Israel, karena tidak adanya dukungan militer dari rezim Muslim Sunni, sementara beberapa pihak menuduh Iran ikut campur dalam urusan Palestina demi mencapai tujuannya sendiri.
Dengan kematian Raisi yang sangat disayangkan, Iran, Poros Perlawanan, dan dunia telah kehilangan seorang pemimpin yang visioner, berorientasi pada tujuan, pendukung setia perjuangan Palestina yang sah, dan salah satu pilar utama melawan hegemoni Barat.
AL MAYADEEN| ANADOLU | REUTERS
Pilihan Editor: Hossein Amir-Abdollahian, Sang Negosiator Tangguh yang Anti-Israel dari Iran