TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel mendukung perkawinan sejenis demi persamaan hak dan mengurangi diskriminasi.
Pemimpin berusia 57 tahun itu menyampaikan dukungannya pada Ahad, 16 September 2018. Seperti dikutip Al Jazeera, dia mengatakan, perkawinan di antara masyarakat tidak perlu ada pembatasan yang ketat.
Baca: Survei: Muslim di Amerika Semakin Menerima Pernikahan Sejenis
Aktivis Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) berdandan unik saat Annual March di Havana, Kuba, 14 Mei 2016. REUTERS/Alexandre Meneghini
"Namun keputusan boleh atau tidak perkawinan sejenis tergantung masyarakat Kuba yang diputuskan melalui perubahan konstitusi," tulis Al Jazeera.
Dalam sebuah sesi wawacara pertama kali sejak memegang kekuasaan pada April 2018, Diaz mengatakan kepada televisi Venezuela, Telesur, Kuba tidak boleh memberi jalan kepada diskriminasi.
"Kami akan terus berjalan melalui evolusi yang masif dan persoalan yang sebelumnya tabu akan kami pecahkan," ucapnya.Aktivis Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) berorasi dalam Annual March demi menolak diskriminasi terhadap kaum Homo dan Transgender di Havana, Kuba, 14 Mei 2016. REUTERS/Alexandre Meneghini
Persoalan perkawinan sejenis di Kuba telah mendapatkan persetujuan anggota Dewan Nasional pada Juni 2018. Meskipun demikian, pesetujuan tersebut tidak serta merta bisa dilaksanakan. "Rakyat Kuba akan menggelar referendum pada Februari 2019."
Baca: Parlemen Malta Setujui Pernikahan Sejenis
Keinginan mengubah UU Nasional di negara Kepulauan Karibia itu dimulai pada 1976. Menurut konstitusi Kuba definisi perkawinan adalah mempertemukan seorang pria dengan wanita. Selain hukum perkawinan, pada referendum tahun depan itu publik akan ditanya mengenai hukum kepemilikan pribadi dan membatalkan tujuan masyarakat Kuba menjadi komunis.