Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel memimpin aksi jalan di Ibu Kota Havana pada Sabtu, 2 Maret 2024, sebagai bentuk solidaritas pada masyarakat Palestina di tengah genosida yang dilakukan Israel di Gaza. Aksi jalan tersebut dikoordinir oleh Union of Young Communists.
Bukan hanya Presiden Diaz-Canel, namun seluruh anggota kabinet negara itu ikut melakukan aksi jalan. Dalam aksi tersebut, para demonstran meneriakkan dukungan pada warga Palestina dan mengutuk serangan Israel.
Diaz-Canel membagikan foto-foto di media sosial X yang menyoroti penderitaan besar yang harus ditanggung masyarkat Palestina. Dia menyuarakan para pelaku pengeboman di wilayah pendudukan Palestina yang tak mendapat hukuman. Dia menegaskan Kuba tidak akan tinggal diam dengan kejahatan semacam itu.
“Sudah cukup kebrutalan, cukup sudah pelecehan dan cukup sudah imunitas. Gaza adalah penjara terbesar di dunia,” kata Diaz-Canel. Dia pun mendesak Amerika Serikat agar mengakhiri kemunafikannya karena menjatuhkan veto pada resolusi Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata.
Sebelumnya pada Kamis, 29 Februari 2024, lebih dari 100 warga Gaza tewas dan 750 orang lainnya luka-luka saat mereka mengantri bantuan kemanusiaan. Kejadian ini menuai kecaman dari dunia internasional. Otoritas kesehatan Gaza menyebut tentara Israel telah melakukan serangan tak beralasan pada warga sipil. Sedangkan tim investigasi dari PBB melaporkan ada sejumlah besar orang mengalami luka tembak.
Adapun anggota kabinet Israel Benny Gantz dijadwalkan rapat dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris di Gedung Putih pada Senin, 4 Maret 2024, waktu setempat. Dalam kunjungan kerjanya, Gantz juga akan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Washington pada Selasa, 5 Maret 2024. Pertemuan itu diduga perihal gencatan senjata.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Warga Gaza Kelaparan, Kamala Harris Minta Israel dan Hamas Segera Bikin Kesepakatan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini