TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan guna mengakhiri “genosida” Israel di Gaza, melalui cuitan di platform media sosial X pada Ahad, 31 Maret 2024.
Diaz-Canel membagikan foto bendera Palestina bersama bendera Kuba yang diproyeksikan ke Jose Marti Memorial di ibu kota Havana, dengan keterangan: “Kuba menuntut agar genosida dihentikan sekarang.”
“Selama tanah Palestina terus menjadi martir, berdarah, hancur total karena kebencian terhadap penjajah Israel, kita tidak akan bosan-bosannya mengecam kejahatan tersebut dan menyerukan kepada komunitas internasional,” tulisnya di X.
Presiden negara kepulauan Karibia tersebut telah menjadi salah satu pemimpin dunia yang paling lantang menyuarakan perlawanan terhadap serangan gencar Israel selama berbulan-bulan di Gaza. Dengan pernyataan terbaru ini, dia menegaskan kembali dukungan negaranya terhadap Palestina.
Sementara itu, di platform yang sama pada 30 Maret 2024, Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodríguez juga menyatakan dukungannya terhadap Palestina. Bertepatan dengan Hari Tanah Palestina, dia mengunggah foto-foto di acara solidaritas untuk Palestina bersama para pegawai Kementerian Luar Negeri Kuba.
“Sebagai bentuk solidaritas untuk Hari Tanah Palestina, para pekerja @CubaMINREX kami mengecam kejahatan dan genosida yang dilakukan Israel di Gaza terhadap rakyat Palestina dan mendukung pembentukan Negara Palestina dengan ibu kotanya di Yerusalem Timur,” tulisnya.
Perihal konflik Israel-Palestina, Kuba mendukung perdamaian antara keduanya berdasarkan solusi dua negara, yang memungkinkan rakyat Palestina menggunakan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan memiliki negara yang merdeka dalam perbatasan yang ditentukan sebelum 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Dukungan dari Kuba datang ketika serangan Israel di Gaza telah memasuki bulan keenam sejak 7 Oktober 2023. Serangan itu telah menewaskan sedikitnya 32.782 orang dan membuat lebih dari 75.298 lainnya luka-luka, menurut angka dari Kementerian Kesehatan Gaza hingga Ahad. Jumlah korban jiwa mencakup lebih dari 13 ribu anak-anak.
Israel mulai melancarkan operasi militer besar-besaran di wilayah kantong tersebut setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.139 orang dan menyandera 253 lainnya.
Atas operasi militer dan blokade ketat yang diterapkan di Gaza, Afrika Selatan telah menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dan menyeretnya ke Mahkamah Internasional (ICJ) pada Januari lalu.
Keputusan sementara ICJ memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Pilihan Editor: Presiden Kuba Ikut Aksi Bela Palestina
ANADOLU | RADIO HABANA CUBA