TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Sejumlah pejabat dan bekas pejabat Malaysia mengatakan pemerintahan bekas Perdana Menteri Najib Razak melakukan sejumlah tindakan untuk menghambat penyelidikan dalam kasus dugaan korupsi pada skandal 1MDB atau 1Malaysia Development Berhad.
Tindakan ini juga melebar hingga meredam kritik oleh pejabat dan publik terhadap skandal 1MDB ini dengan keras.
Baca:
Menghadapi 4 Tuntutan, Najib Razak Terancam 20 Tahun Penjara
Skandal 1MDB, Najib Razak Diadili
Media Reuters melansir pengakuan soal ini dari sejumlah pejabat dan bekas pejabat di pemerintahan Malaysia, yang meminta agar nama mereka tidak disebutkan.
Menurut mereka, campur tangan pemerintahan Najib Razak terjadi dalam investigasi kasus 1MDB ini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia, MACC.
Baca:
Pengamat Malaysia Awang Azman Kritik Ajakan Tobat Najib Razak
Menkeu Malaysia Sebut Aset Sitaan Milik Najib Razak Bakal Dijual
“Salah satu penyelidik senior MACC mengatakan dia meyakini ada tindakan intervensi terhadap para saksi,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 4 Juli 2018 mengutip seorang pejabat MACC yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Rosmah Mansor, istri mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menyapa kerabatnya di Kuala Lumpur, Malaysia. Gambar ini diambil dari media sosial video pada 4 Juli 2018. Najib menjadi PM Malaysia pertama yang didakwa dengan tindakan kriminal dalam skandal 1MDB. REUTERS/Aiman Fauzi
“Investigator ini merasa saat MACC mulai memintai keterangan sejumlah saksi seperti terkesan mereka telah diarahkan soal apa yang harus dikatakan. Sebagian merasa sangat takut untuk bicara karena telah diancam sebelumnya.”
MACC menahan Najib Razak sehari menjelang proses persidangan kasus ini, yang digelar pada Rabu, 4 Juli 2018. Najib terkena empat dakwaan yaitu tiga dakwaan kriminal tentang pelanggaran atas kepercayaan. Satu dakwaan lainnya tentang penyalahgunaan kekuasaan berupa gratifikasi dalam skandal 1MDB ini.
Media Straits Times melansir Najib didakwa menerima suap RM42 juta atau sekitar Rp150 miliar terkait keputusan pemerintah menyediakan jaminan pinjaman RM4 miliar atau Rp14,2 triliun dari dana pensiun Kumpulan Wang Persaraan kepada SRC International. SRC ini merupakan anak perusahaan 1MDB. Salah satu transfer uang dari SRC ini diduga masuk ke rekening pribadi Najib.
Polisi mengangkut sejumlah koper berisi barang-barang yang disita dari apartemen milik mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, 18 Mei 2018. Selain itu, polisi juga menyita 72 koper berisi uang tunai dan perhiasan dari 3-4 unit apartemen milik Najib di Pavilion Residences Apartment. AP Photo
Dalam penjelasan di persidangan, Najib membantah bersalah dalam kasus ini dan membayar jaminan agar tidak ditahan, yang dikabulkan hakim. “Saya yakin tidak bersalah. Ini merupakan kesempatan terbaik untuk membersihkan nama saya. Jika ini harga yang harus saya bayar untuk pengabdian 42 tahun kepada rakyat dan negara, saya bersedia,” kata Najib kepada media saat meninggalkan ruang sidang.
Dalam beritanya, Reuters melansir telah mewawancarai selusin pejabat dan bekas pejabat pemerintah Malaysia. “Menunjukkan upaya menghalang-halangi investigasiini terjadi dalam banyak level,” begitu dilansir media ini.
Dalam wawancara kepada Reuters beberapa waktu lalu, Najib Razak membantah melakukan kesalahan dalam pengelolaan 1MDB dan SRC. Seorang pembantu dekat Najib juga enggan menanggapi tudingan soal intervensi terhadap investigasi dan upaya menutup-nutupi kasus 1MDB ini saat era pemerintahan Najib, yang berlangsung sejak 2009 hingga 2018. Kasus dugaan korupsi pada skandal 1MDB ini mulai terkuat lewat laporan media Wall Street Journal pada 2015.