TEMPO.CO, Jakarta - Seorang jenderal di Iran menuding Israel mencuri awan dan salju sehingga Iran mengalami kemarau yang parah. Brigadir jenderal Gholam Reza Jalali, kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran, mencurigai Iran di balik perubahan iklim yang sedang terjadi di Iran.
Jenderal ini mengatakan para peneliti telah membuktikan Tel Aviv dengan beberapa sekutunya telah membuat lahan Iran kekeringan.
Baca: Iran Hitung Mundur Kehancuran Israel Tahun 2040
"Intervensi asing dicurigai telah memainkan peran dalam perubahan iklim," kata Jalal dalam konferensi pers pada hari Senin, 2 Juli 2018, seperti dikutip dari Russia Today.
Jenderal Jalal menjelaskan, tim yang dibentuk Israel dan negara-negara tetangganya membuat awan-awan kering masuk ke Iran. "Lebih dari itu, kami sedang menghadapi kasus pencurian awan dan salju."
Lalu Jalal memperkuat kecurigaannya itu dengan mengutip hasi survei yang menunjukkan lebih dari 200 meter area pegunungan di sepanjangan Afganistan dan Mediterania diselimuti salju, kecuali Iran.
Baca: Mossad Curi Dokumen Nuklir Iran, Diselundupkan ke Israel
Pernyataan sang jenderal itu diragukan oleh badan meteorologi Iran. Ketua pelayanan meteorologi Iran, Ahad Vazife menjelaskan, Iran tidak sendirian menderita sengsara dengan panas berkepanjangan. Ini trend global.
"Berdasarkan pengetahuan meteorologi, tidak mungkin satu negara mencuri salju atau awan," kata Vazife seperti dikutip dari Isna.
Meski begitu, seorang peneliti lainnya menyarankan agar perlu mencermati lebih dekat tentang klaim jenderal Iran itu bahwa Israel mencuri awan dan salju Iran demi akurasi.