TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat senior Israel yang dirahasiakan identitasnya mengatakan kepada New York Times, agen mata-mata Mossad menemukan gudang arsip nuklir Iran pada 2016. "Agen itu mencuri file rahasia dan menyelundupkannya ke Israel," ucapnya seperti dikutip Times of Israel.
Media negeri Yahudi ini mengatakan, agen Mossad itu melaporkan, mereka menemukan lokasi gudang rahasia penyimpan file senjata nuklir Iran pada 2016.
Baca: Israel: Iran Rekrut 80 Ribu Militan untuk Perang di Suriah
Kepala Mossad Yossi Cohen. Youtube.com
"Para agen itu menyelinap ke dalam sebuah bangunan, selanjutnya mencuri setengah ton dokumen dan menyelundupkannya ke Israel pada malam itu juga," tulis New York Times, Senin, 30 April 2018.
Aksi agen Mossad tersebut mendapatkan pujian dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. "Operasi rahasia yang dilakukan gagah berani itu untuk membuktikan bahwa Iran menyembunyikan program senjata nuklirnya." Nentanyahu melanjutkan pujiannya, "Apa yang dilakukan oleh para agen rahasia tersebut sebagai sebuah pencapaian terbesar intelijen Israel."
Menurut seorang pejabat senior yang tak mau disebutkan namanya kepada New York Times, Mossad menemukan gudang penyimpanan dokumen nuklir itu pada Februari 2016. "Sejak itu, bangunan tersebut mendapatkan pengawasan intelijen."Sejumlah misil balistik milik Iran yang disimpan di ruang bawah tanah di lokasi yang dirahasiakan, 8 Maret 2016. Meski dapat memuat hulu ledak nuklir, rudal-rudal milik Iran diklaim hanya untuk kepentingan penggentar konvensional. Di antara sejumlah rudal, ada yang mampu menjangkau target sejauh 2.000 kilometer sehingga secara teori sanggup mencapai Israel dan pangkalan militer AS di Timur Tengah. REUTERS
Times of Israel menyebutkan, operasi pencurian dokumen nuklir itu dilakukan pada Januari malam 2018, waktu setempat. "Mossad menyelundupkannya ke Israel pada malam itu juga," kata pejabat senior Israel.
Operasi yang dianggap sukses oleh Israel tersebut selanjutnya dilaporkan oleh Kepala Mossad, Yossi Cohen, kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam sebuah kunjungan ke Washington pada Januari 2018.
Baca: Israel Serbu Iran Jika Teheran Menyerang Tel Aviv
Pejabat ini mengatakan, Israel menunda pengumuman kepada publik terkait dengan dokumen yang dicuri Mossad. Sebab, perlu waktu untuk menganalisa. Sebagian besar dokumen ditulis dalam bahasa Persia. Ketika memberikan pemaparan kepada wartawan Israel, Netanyahu menunjukkan setengah ton file hasil curian Mossad terdiri dari 55 ribu halaman, 55 file dan 183 CD.