TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Presiden Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, mengatakan deklarasi pencalonan Mahathir Mohamad sebagai kandidat anggota parlemen dari daerah Langkawi pada akhir pekan lalu karena pertimbangan khusus.
“Langkawi mempunyai hubungan sentimental dengan Pak M. Dari pulau yang terbelakang lalu dibangun atas instruksi beliau menjadi destinasi pariwisata,” kata Wa Azizah kepada Tempo lewat aplikasi WhatsApp, Rabu, 18 April 2018.
Baca: Politikus PAS Sarankan Pensiun Jadi Dokter, Mahathir Bilang Ini
Pengumuman pencalonan Mahathir ini dihadiri oleh Wan Azizah, Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Sri Muhyiddin, dan Presiden Partai Amanah Negara, Mohamad Sabu, di Langkawi, Kedah.
“Kepada seluruh masyarakat Langkawi, saya dengan bangga mengumumkan kandidat bagi Langkawi adalah Dr. Mahathir,” kata Wan Azizah, Minggu, 15 April 2018 seperti dilansir The Star.
Baca: Toko Roti Bangkrut, Mahathir Mohamad Salahkan PM Najib Razak
Mahathir merupakan Perdana Menteri terlama di Malaysia yaitu dari 1981 -- 2003. Dia saat ini telah berusia 92 tahun. Dia mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia dan menjabat sebagai ketuanya. Namun, partai ini terkena penghentian sementara selama sebulan oleh Komisi Pemilihan Umum Malaysia karena ada persyaratan administratif yang kurang.
Kepada Tempo, Wan Azizah, yang merupakan istri bekas Deputi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, bercerita Dr M, yang merupakan sebutan populer di Malaysia untuk Mahathir, sempat bertugas sebagai seorang dokter medis pemerintah di Langkawi pada awal karirnya atau sekitar 1960an.
Ketika terpilih sebagai Perdana Menteri pada 1980an, Mahathir melanjutkan perhatiannya kepada rakyat Langkawi lewat program pembangunan. Menurut Wan Azizah, koalisi Barisan Nasional memiliki basis yang kuat di Langkawi yaitu 11 ribu suara seperti terlihat pada pemilu 2013.
"Tun M bertanding untuk kursi yang kurang aman menunjukkan kepercayaan diri untuk menang dan sekaligus mengganti pemerintahan," kata Wan Azizah. Anwar Ibrahim tercatat sebagai ketua umum PKR meski masih berada dalam penjara.
Dalam kritiknya baru-baru ini kepada pemerintahan PM Najib Razak, Mahathir mengatakan kondisi perekonomian Malaysia memburuk. Ini terbukti dengan bangkrutnya bisnis toko roti dan bistro “The Loaf” sebanyak 12 outlet miliknya.
“Akan lebih baik jika Najib tidak lagi menjadi Perdana Menteri. Mungkin 'The Loaf' berhasil mempertahankan dirinya,” kata Mahathir saat konferensi pers di markas PPBM, seperti dilansir Free Malaysia Today pada 17 April 2018.
Soal ini, PM Najib menanggapi. “Jika sebuah bisnis tidak berjalan baik atau tutup, apakah itu salah pemerintah? Mungkin rotinya tidak enak atau harganya terlalu tinggi. Ada banyak alasan,” kata Najib seperti dilansir Malaysiakini. Mahathir dan Najib awalnya sahabat politik sebelum keduanya berpisah pada 2016 karena perbedaan pandangan.