TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad, belum lama ini diperiksa polisi karena pernyataannya bahwa orang Melayu tidak dapat mengandalkan penguasa untuk melindungi mereka.
Ia pun menantang pihak berwenang membuktikan bahwa pernyataannya tentang orang Melayu itu tidak benar.
“Jika apa yang saya katakan salah, buktikan. Jika tidak, mengirim polisi untuk menanyai saya adalah bentuk ancaman,” katanya dalam sebuah posting Facebook, seperti dikutip Free Malaysia Today, Kamis, 8 Juni 2023..
Mahathir, 97 tahun, baru-baru ini diperika oleh polisi setelah dituduh telah menghina keluarga kerajaan ketika dia mengatakan orang Melayu tidak dapat mengandalkan penguasa untuk melindungi mereka.
Polisi mengatakan pekan lalu bahwa mereka sedang dalam proses menyerahkan berkas penyelidikan ke Kejaksaan Agung.
Dalam unggahannya, Mahathir mengatakan dia akan menjawab pertanyaan yang dia tolak jawab selama interogasi polisi jika dia "didakwa di pengadilan terbuka".
Dia mempertanyakan agenda reformasi pemerintah persatuan yang dipimpin oleh PM Anwar Ibrahim, dengan mengatakan, “Saya harus mengakui bahwa saya merasa kebebasan berbicara saya bukanlah bagian dari reformasi yang dijanjikan.”
Mahathir juga mengklaim bahwa mencegah orang Melayu berbicara tentang “masalah mereka” adalah langkah rasis.
FMT
PILIHAN EDITOR Empat Anak Terluka dalam Serangan Pisau di Kota Prancis, Dua Kritis