TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat perdana menteri Malaysia dari kubu oposisi, Mahathir Mohamad menyalahkan Perdana Menteri Najib Razak terkait kebangkrutan dari usaha toko rotinya.
Mahathir mengatakan waralaba rotinya, The Loaf, tidak akan dijual jika ekonomi Malaysia dalam kondisi yang lebih baik dan jika tidak berada di bawah kepemimpinan Najib Razak.
Baca: Oposisi Tunjuk Mahathir Sebagai Calon Perdana Menteri Malaysia
Belum lama ini ada laporan menyebutkan Mahathir memutuskan untuk menjual The Loaf untuk membantu mendanai kampanye pemilihan partainya, tetapi dia tidak dapat menemukan pembeli dan, karena itu, memutuskan untuk menutupnya.
“Akan lebih baik jika Najib tidak lagi menjadi perdana menteri. Mungkin The Loaf berhasil mempertahankan dirinya,” kata Mahathir saat konferensi pers di markas PPBM, seperti dilansir Free Malaysia Today pada 17 April 2018.
Baca: Mahathir Galang Kekuatan Oposisi Desak PM Najib Mundur
The Loaf, yang membuka outlet pertamanya di Langkawi pada 2006, berhenti beroperasi pada 12 April lalu.
Menanggapi tudingan Mahathir, Najib mengatakan mantan perdana menteri itu memiliki kecenderungan untuk menyalahkan semua orang kecuali dirinya sendiri. Atas penutupan The Loaf, Najib menyangkal itu adalah kesalahan pemerintah.
Penutupan The Loaf juga dimanfaatkan jajaran petinggi Barisan Nasional, koalisi pimpinan Najib untuk menyudutkan Mahathir.
Baca: Malaysia Bubarkan Partai Bentukan Mahathir Mohamad, Kenapa?
Bendahara umum MIC, Vell Paari mengatakan bagaimana mungkin Mahathir akan menyelamatkan Malaysia dalam waktu 100 hari jika tidak bisa menyelamatkan toko rotinya dari kebangkrutan.
Mahathir Mohamad yang partai PPBM-nya telah dibredel, memastikan dirinya akan ambil bagian dalam bursa pencalonan Perdana Menteri Malaysia.