Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Skenario Meruntuhkan Rezim Korea Utara

image-gnews
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertepuk tangan di depan para mahasiswi saat mengunjungi Akademi Pelatihan Guru yang baru direnovasi, di Pyongyang, Korea Utara, 17 Januari 2018. KCNA/via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertepuk tangan di depan para mahasiswi saat mengunjungi Akademi Pelatihan Guru yang baru direnovasi, di Pyongyang, Korea Utara, 17 Januari 2018. KCNA/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Skenario meruntuhkan rezim Korea Utara menjadi teka teki selama ini. Korea Utara menjadi sumber kecemasan global karena menolak menghentikan program senjata nuklirnya.

Berikut 3 skenario meruntuhkan rezim Korea Utara yang saat ini dipimpin Kim Jong Un, yang dikutip dari THEWEEK.CO.UK, 17 Januari 2018.

Baca: Khawatir Pecah Perang, Tentara Korea Utara Tidur Pakai Sepatu

1. Skenario baik - transisi yang penuh kedamaian.

Korea Utara dan Korea Selatan fokus pada reunifikasi Korea. Namun, Pyongyang menolak berkompromi mengenai perubahan kekuasaan atau denuklirisasi.

Keikutsertaan Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin di Korea Utara bulan depan dianggap sebagai langkah positif, sinyal demokrasi berakar di Korea Utara yang kemungkinan akan berdampak pada  penolakan yang kaku dari Cina.

Fungsi strategis Korea Utara sebagai penyanggah antara Cina dan kehadiran militer Amerika Serikat yang signifikan di Korea Selatan membuat Beijing tidak akan mau memformalkan penyatuan Korea yang dipimpin oleh Korea Selatan dan di bawah pengaruh Amerika Serikat, seperti dikutip dari Deutsche Welle.

Baca: Korea Utara Buka Lagi Jalur Komunikasi dengan Korea Selatan

2. Skenario Buruk - runtuh dari dalam

Keruntuhan itu bisa saja terjadi dari dalam Korea Utara dalam bentuk kudeta militer atau unjuk rasa besar-besaran.

Negara dengan perekonomian terpusat, sistem politik yang berada pada satu orang dan infrastrukturnya lemah akan rentan untuk terjadinya perubahan rezim secara cepat, seperti laporan hasil riset lembaga non-profit Rand.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Runtuhnya kekuasaan rezim dinasti Kim setelah enam dekade lamanya akan meninggalkan kekuasaan yang kosong. Situasi ini akan memunculkan pemberontakan faksi.

Dengan perbatasan di selatan dijaga militer secara lengkap, maka ini menunjukkan Cina memilih pergolakan terjadi di dalam negara Korea Utara.Ini alasan lain Beijing tetap mendukung kepemimpinan Kim Jong Un.

Resiko ketidakstabilan regional akan membuat Amerika Serikat mendatangkan militernya di Korea Utara yang membuat ketegangan besar antara Beijing dan Amerika Serikat-Jepang dan Korea Selatan. Skenario terburuknya, hubungan permusuhan antara Cina dan Amerika Serikat di Korea Utara akan dapat meningkat menjadi konflik skala penuh.

Baca: Delegasi Korea Utara - Korea Selatan Bertemu, Ini yang Dibahas

3. Skenaro Terburuk - Konflik global.

Serangan udara Amerika akan mampu menghancurkan infrastruktur militer utama Korea Utara dalam hitungan beberapa jam. Sementara angkatan bersenjata Korea utara akan kerepotan menyiapkan suplai dan amunisi dalam beberapa hari.

Dalam waktu singkat, konflik berdarah terjadi. Korban jiwa akibat perang bisa mencapai ratusan bahan ribuan orang. Banyak warga sipil sekarat karena kelaparan dan penyakit. Jumlah kematian tergantung pada apakah senjata nuklir digunakan dan apakah Cina ikut campur.

Cina pun telah mengeluarkan pernyataan bahwa Cina hanya akan melindungi Korea Utara jika Amerika Serikat menyerang lebih dulu.

Namun analis senior bidang pertahanan di Institut Kebijakan Strategis Australia, Malcolm Davis mengatakan Cina tidak akan menyerang Amerika Serikat atas Korea Utara. "Saya menduga kekuatan Cina akan tetap di perbatasan dan hanya melihat yang yang terjadi."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.