Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keris Abad 18 Ditemukan di Sungai Wales

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Zulkarnain
Ilustrasi. TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO.CO, Cardiff - Sebuah keris peninggalan abad ke-18 ditemukan di sungai di Wales. Senjata tajam khas negara-negara Asia Tenggara itu ditemukan seorang nelayan yang tengah mencari ikan di sungai itu.

Andrew Davies, 30 tahun, terkejut dengan apa yang tersangkut pada jaringnya saat ia menjala di Sungai Towy, Carmarthen, Wales. "Saat menarik jala yang saya lempar, tiba-tiba saya melihat ada pedang di sana," kata Davies, seperti yang dilansir Daily Mail pada Kamis, 4 Mei 2017.

Davies langsung menyerahkan benda temuannya itu kepada pihak berwenang. Investigasi sedang dilakukan untuk melihat bagaimana keris itu bisa sampai di Sungai Towy, dan sudah berapa lama berada di sana.

Temuan awal, para ahli menduga bahwa keris itu berasal dari Asia, tepatnya dari Asia Tenggara namun belum bisa memastikan negara mana pedang itu berasal. Hampir semua negara di Asia Tenggara menggunakan keris, namun ahli percaya itu berasal dari Indonesia ataupun Malaysia.

Gavin Evans, kurator di museum Carmarthenshire, mengatakan bahwa dia telah mengirim foto keris yang telah berkarat itu ke sebuah museum di London namun belum mendapat respons dan jawaban pasti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya belum mendengar sesuatu dari museum, tapi pedangnya berasal dari Asia, Asia Tenggara," kata Evans.

Evans megatakan bahwa gagang keris itu terbuat dari kayu dengan diujungnya diukir kepala burung yang terbuat dari tulang serta beberapa tembaga diatasnya.

Keris terkenal dengan bilah bergelombang khasnya, meski ada juga yang lurus. Selain Indonesia, keris juga digunakan di Malaysia, Thailand, Brunei, Singapura dan Filipina.

DAILY MAIL|WALES ONLINE|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7

11 April 2017

Anggota Carabinieri Italia mengoperasikan pesawat tanpa awak atau drone  dalam  Konferensi Tingkat Tinggi Menteri Luar Negeri G7 di Lucca , Italia, 11 April. Keuntungan dari menggunakan drone adalah bisa masuk ruang sempit dan terbatas serta tidak membuat  kebisingan REUTERS/Max Rossi
Dukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7

Sanksi Negara G7 terhadap Rusia diharapkan dapat mengakhiri krisis di Suriah.


Erdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah

18 Maret 2017

Recep Tayyip Erdogan. AP Photo
Erdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar warga Turki yang tinggal di Eropa untuk memiliki minimal lima anak dan hidup mewah. Ini alasannya.


Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

17 Maret 2017

Recep Tayyip Erdogan. AP/Hassene Dridi
Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuding negara-negara Eropa berupa membenturkan umat Kristen dan Islam seperti masa Perang Salib.


Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

16 Maret 2017

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu. REUTERS/Henry Romero
Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan Eropa sedang mengarah pada terjadinya perang agama.


Kunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW  

14 Maret 2017

Kanselir Jerman Angela Merkel berfoto bersama pengungsi asal Suriah Anas Modamani. rt.com
Kunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW  

Trump dijadwalkan bertemu dengan Merkel pada Selasa besok di Washington.


Polling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim

8 Februari 2017

Pengungsi Suriah melintasi kawat berduri di perbatasan Hongaria dan Serbia dekat Roszke, 27 Agustus 2015. Daerah ini menjadi perlintasan ribuan pencari suaka yang ingin memasuki wilayah Eropa. REUTERS/Bernardett Szabo
Polling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim

Hasil polling Chatham House menyebutkan, mayoritas warga Eropa menginginkan masuknya imigran dari negara-negara mayoritas muslim dihentikan.


Calon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa  

22 Januari 2017

Marine Le Pen. Reuters
Calon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa  

Kandidat presiden Prancis Marine Le Pen mengatakan tahun 2016 merupakan tahun kebangkitan dunia Anglo-Saxon.


Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa

2 Januari 2017

Kanselir Jerman Angela Merkel, ketua dari Partai Demokrat Kristen (CDU) menyapa pendukung di markas besar partai setelah pemilu nasional di Berlin (22/9).  Kanselir Angela Merkel meraih kemenangan telak dalam pemilihan Jerman. AP/Markus Schreiber
Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa

Eropa bersiap memerangi serangan-serangan dunia maya dan misinformasi seperti tampak di pemilu Amerika Serikat pada November lalu.


Eropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax

2 Januari 2017

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berjalan ditemani Kanselir Jerman Angela Merkel setibanya di tempat kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2016. Kunjungan ini menjadi kunjungan terakhir Obama ke Jerman saat menjabat sebagai Presiden AS. REUTERS
Eropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax

Negara-negara anggota Uni Eropa didesak membentuk jejaring lembaga-lembaga publik untuk memerangi beredarnya berita-berita palsu.


Aturan Privasi Uni Eropa Ancam Facebook, WhatsApp, dan Google

15 Desember 2016

Guardian.co.uk
Aturan Privasi Uni Eropa Ancam Facebook, WhatsApp, dan Google

Platform populer, seperti Google, Facebook, WhatsApp, dan Skype, akan terkena aturan privasi ketat dari Uni Eropa.