TEMPO.CO, Jakarta - Pada Senin, 28 Oktober 2024, parlemen Israel atau Knesset meloloskan undang-undang yang akan melarang badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA beroperasi di wilayah Israel. Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah sekutu Israel dari negara Barat lantaran dapat memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza.
Otoritas Israel meloloskan undang-undang tersebut karena ada sekelompok staf UNRWA yang diduga terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 di selatan Israel dan beberapa staf diduga menjadi anggota Hamas serta kelompok bersenjata lainnya.
Lalu, pada 29 Oktober 2024, Kedutaan Besar Jepang di Jakarta bersama Kementerian Luar Negeri Kanada, Australia, Prancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan dan Inggris mengungkapkan kekhawatiran bersama atas langkah Knesset. Sebab, keputusan Knesset itu sama dengan mencabut hak istimewa dan kekebalan UNRWA yang merupakan badan PBB.
Melalui keputusannya, Knesset melarang UNRWA melakukan kontak dengan lembaga apa pun di Israel, otoritas resmi Israel dan melarang segala bentuk kehadiran UNRWA di Israel. Keputusan ini berimplikasi pada terhentinya kerja UNRWA di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza.
UNRWA
UNRWA adalah lembaga PBB yang menyediakan kebutuhan dasar manusia dan bantuan kemanusiaan serta melayani pengungsi Palestina di Gaza, Yerusalem Timur, Tepi Barat dan seluruh kawasan. Tanpa kerja UNRWA, bantuan dan layanan untuk masyarakat meliputi pendidikan, perawatan kesehatan, dan bahan bakar di Gaza serta Tepi Barat mustahil bisa dilakukan dengan konsekuensi buruk terhadap situasi kemanusiaan yang kritis saat ini, terutama di utara Gaza.
Berdasarkan unrwa.org, UNRWA menyediakan bantuan dan perlindungan bagi pengungsi Palestina yang telah terdaftar. UNRWA didirikan oleh Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB 302 (IV) pada 8 Desember 1949. UNRWA didirikan untuk melaksanakan program bantuan dan pekerjaan langsung bagi pengungsi Palestina. Badan organisasi ini mulai beroperasi pada 1 Mei 1950.
Selama perkembangannya, Majelis Umum PBB telah berulang kali memperbarui mandat UNRWA Karena tidak ada solusi untuk masalah pengungsi Palestina. Mandat terakhir yang diperbarui diperpanjang sampai 30 Juni 2026.
Sejak awal didirikan, UNRWA memiliki komitmen jangka panjang terhadap satu kelompok pengungsi. UNRWA telah berkontribusi pada kesejahteraan dan pengembangan manusia selama empat generasi pengungsi Palestina.
Adapun, definisi kelompok yang diberikan manfaat dari UNRWA adalah “orang-orang yang tempat tinggal normalnya di Palestina selama periode 1 Juni 1946 hingga 15 Mei 1948 dan yang kehilangan rumah dan mata pencaharian sebagai akibat dari Perang 1948.” Selain itu, keturunan laki-laki pengungsi Palestina, termasuk anak-anak yang diadopsi secara sah juga memenuhi syarat untuk mendaftar.
Layanan UNRWA didanai hampir seluruhnya oleh sumbangan sukarela dari negara anggota PBB. UNRWA juga menerima sebagian dana dari Anggaran Reguler PBB yang sebagian besar digunakan untuk biaya staf internasional. Secara keseluruhan, sumber dana ini mewakili hampir 92,6 persen dari kontribusi keuangan UNRWA. Selain itu, UNRWA juga bekerja sama dengan organisasi berbasis masyarakat kecil dan LSM internasional untuk memberikan layanan efektif bagi pengungsi Palestina.
Saat mulai beroperasi pada 1950, UNRWA telah menanggapi kebutuhan sekitar 750.000 pengungsi Palestina. Saat ini, sekitar 5,9 juta pengungsi Palestina memenuhi syarat untuk mendapatkan layanan UNRWA. Namun, Knesset sedang melarang segala kegiatan UNRWA di negeri Bintang Daud itu.
RACHEL FARAHDIBA R | UNRWA.ORG
Pilihan Editor: Swiss Prihatin Atas Larangan Israel Terhadap Operasi UNRWA