TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengusaha besar Jerman akan mendampingi Kanselir Jerman Angela Merkel dalam kunjungan ke Amerika Serikat. Bos grup Siemens dan bos perusahaan otomotif BMW ikut dalam rombongan yang akan menemui Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada pekan ini.
Merkel dan Trump rencananya akan berdiskusi mengenai kebijakan America First dan ancaman membebankan tarif khusus pada barang-barang impor. Dua kebijakan ini dianggap akan menekan jumlah pekerja Amerika Serikat di perusahaan-perusahaan Jerman.
Grup industri kereta hingga turbin milik Siemens mempekerjakan lebih dari 50 ribu orang di Amerika Serikat, yang menjadi pasar terbesar mereka, yaitu mencapai 21 persen dari total pendapatan. Pabrik mobil BMW di South Carolina merupakan pabrik terbesar mereka di dunia.
Trump dijadwalkan bertemu dengan Merkel pada Selasa besok di Washington. Merkel mengatakan kepada para pemimpin bisnis di Munich pada hari ini bahwa perdagangan bebas menjadi hal penting bagi kedua negara. Diketahui, sudah menjadi kebiasaan Merkel turut serta membawa para pemimpin bisnis di negerinya dalam perjalanan dinas penting ke luar negeri.
Pertemuan dengan Trump diagendakan berlangsung selama satu jam. Para bos besar industri Jerman itu akan menjelaskan kepada Trump tentang pelatihan untuk para pekerja Amerika, yang juga disertai tambahan kelas sekolah vokasi untuk memenuhi kualifikasi pendidikan formal.
Sumber ketegangan antara Jerman dan Amerika di antaranya dimulai dengan kebijakan Trump yang akan menerapkan tarif 35 persen untuk impor kendaraan bermotor. Amerika dan Jerman merupakan partner bisnis terbesar. Pada tahun lalu Amerika mencatatkan impor barang dan jasa dari Jerman senilai US$ 114 miliar atau 107 miliar euro, dengan penghasilan ekspor Amerika ke Jerman mencapai 58 miliar euro.
CEO Siemens, Joe Kaeser, menunjukkan fokusnya bulan lalu tentang perkembangan bisnis di Amerika sejak Trump menjabat. “Presiden Amerika yang baru memiliki gaya yang berbeda dengan para pendahulunya. Ini cukup mengkhawatirkan kami, itulah yang kami lihat,” katanya, seperti dilansir dari Reuters, Senin, 13 Maret 2017.
REUTERS | GHOIDA RAHMAH