TEMPO.CO, Banjul - Sepekan setelah diambil sumpahnya di negara tetangga, Senegal, Adama Barrow kembali ke Gambia untuk menunaikan tugasnya sebagai presiden baru.
Lelaki 51 tahun itu adalah seorang pengusaha properti yang belum pernah menjadi pejabat sebelum memenangkan pemilihan umum pada 1 Desember 2017 sekaligus mengakhiri kekuasan Presiden Yahya Jammeh yang dipegang selama 22 tahun.
Awalnya, Jammeh mengakui kekalahannya. Namun pengumpulan suara hasil pemilu, menurutnya, bicara lain sehingga dia tetap mempertahankan kursi presiden yang didudukinya.
Berita terkait:
Kabur, Bekas Presiden Gambia Bawa Uang Negara Rp 147,1 M
Porsche, Mercedez Dibawa Kabur Eks Presiden Gambia
Kabur, Eks Presiden Gambia Kirim Surat ke Penggantinya
Buntut dari persoalan ini menimbulkan kritis politik di Gambia, bahkan memaksa Barrow kabur ke Senegal menyelamatkan diri. Ribuan warga Gambia juga menggungsi mencari tempat aman.
Hanya sehari menjelang pelantikannya sebagai presiden di kedutaan besar Gambia di ibu kota Senegal, Dakar, sebuah tragedi mengenaskan menimpa Barrow.
Putranya yang berusia delapan tahun, Habibu, meninggal di Gambia setelah digigit seekor anjing. Dia tak bisa menghadiri pemakaman putranya karena disarankan oleh pembantu dekatnya untuk tetap tinggal di Senegal demi keselamatannya menjelang pelantikan.
Barrow diambil sumpahnya sebagai presiden di Senegal, 19 Januari 2017, menyusul ancaman militer dari sejumlah negara blok regional Afrika melakukan intervensi jika Jammeh tidak menyerahkan kekuasaan.
Sebelum terjun ke dunia politik, Barrow adalah seorang pengusaha properti dan pernah menjadi karyawan sebuah agen perumahan terbesar di Gambia. Dia pernah tinggal di Inggris -negeri yang pernah menjajah Gambia- selama 3,5 tahun pada awal 2000-an.
Untuk menyambung hidup di Inggris, Barrow menjadi seorang satpam di sebuah perusahaan di utara London, sekaligus tempat dia menumpahkan fanatismenya terhadap kesebelasan sepak bola kesayangannya, Arsenal.
Suami dari dua istri dan lima anak hingga kematian putranya itu dikenal sebagai seorang muslim yang taat dan mengaku gila kerja.
"Jika Anda taat beragama maka hal itu akan mempengaruhi Anda, katanya kepada kantor berita AFP dalam sebuah wawancara tahun lalu.
Setelah memenangkan pemilihan umum, Barrow akan memprioritaskan perbaikan ekonomi negara dan mengamandemen undang-undang pemilihan umum guna membatasi masa jabatan penguasa.
"Kami berjanji melakukan banyak hal, termasuk reformasi pemilihan umum," ucapnya kepada Al Jazeera, Desember 2016.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN