TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Mohd. Najib Tun Abdul Razak tak hanya berbicara soal ekonomi dalam pidato khususnya di pembukaan sidang World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2016. Najib juga menyinggung soal terorisme yang masuk fokus stabilitas politik.
"Kita menghadapi ancaman dari teroris yang menggunakan topeng Islam," ujarnya, di Plenarry Hall Jakarta Connvention Center, Senayan.
Najib menuturkan harus ada peraturan atau undang-undang khusus agar aparat bisa menindak para pelaku terorisme dan mencegah penyebarluasannya. "Kita sebagai negara-negara mayoritas muslim harus mengutuk mereka yang menculik kaum muda kita," katanya.
Baca: Paus Fransiskus: Islam Tidak Terkait Kekerasan Terorisme
Dia berujar seluruh masyarakat muslim dunia harus bersatu melawan pelaku terorisme. Sebab, stabilitas politik nantinya juga dapat berdampak pada pembangunan ekonomi yang lebih stabil. "Orang-orang banyak yang sudah tertipu kelompok yang mengatasnamakan Islam," ucapnya.
Sebab, akibat dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab itu telah membuat nama islam tercoreng. "Ini merupakan perjuangan kita semua." Najib juga menyayangkan sejumlah pemberontakan dan invasi yang terjadi di negara-negara Timur Tengah.
GHOIDA RAHMAH