TEMPO.CO , Jakarta: Pelaku penembakan berantai di pantai El Kantaouim dekat kota Sousse, Tunisia, Seifeddine Rezgui (sebelumnya Daily Mail menyebutnya Seifeddine Yacoubi), pelajar 23 tahun, disebut sebagai anggota kelompok Islam fanatik. Rezgui mengeluarkan senjata AK-47 dan menembaki para turis yang sedang berlibur di pantai itu. Sedikitnya tercatat 39 orang tewas.
Setelah kejadian itu, beberapa korban selamat memberikan kesaksian tentang peristiwa tersebut. Berkat kesaksian mereka, kronologi kekejaman itu berhasil diurutkan. Berikut kronologi peristiwa tersebut berdasarkan waktu setempat seperti dilansir Dailymail.co.uk, 28 Juni 2015:
Pukul 11.55: Rezgui tiba di pantai dengan perahu karet bermotor Zodiac. Dia turun dari perahu, lalu berjalan dengan telanjang kaki ke arah ratusan turis sambil menyembunyikan AK47 di dalam payung. Dia memakai celana pendek dan kaus abu-abu.
Pukul 12.00: Dia telah menentukan targetnya. Dia menyuruh pergi orang-orang yang tidak terlihat seperti orang Inggris.
Pukul 12.05: Dia menuju Hotel Imperial Marhaba. Turis Inggris, Elli Makin, 22 tahun, melihat Rezgui mengeluarkan AK-47 dan melakukan tembakan pertama. Sebagian orang mengira tembakan diarahkan ke angkasa, kemungkinan ke arah balon udara atau paraglider. Tapi Rezgui cepat mengarahkan tembakan ke arah para pelancong.
Baca Juga:
Eli Makin, pelatih tenis dari Ripon, North Yorkshire mengatakan, "Dia menjatuhkan payungnya dan mengeluarkan senjata. Dia menembaki orang-orang dan mereka jatuh di lantai. Aku melihat orang-orang mati di sekelilingku."
Pukul 12.10: Rezgui berlari dari pantai menuju area kolam renang di Imperial Marhaba dan masuk ke lobi hotel. Dia tampak memahami denah hotel dengan baik dan dapat mengisi ulang senjatanya semaunya. Awalnya turis mengira mendengar petasan. Begitu tahu yang sebenarnya, mereka berlari dari pantai ke hotel mencari tempat persembunyian. Di tengah kebingungan. turis-turis Inggris terjebak saat staf hotel mengarahkan mereka ke koridor buntu yang memudahkan Rezgui melempar granat ke arah mereka.
Rebecca Smith, 22 tahun, dari Coventry, mengatakan, "Aku dihujani pecahan dari ledakan granat."
Ross Thompson, 21 tahun, yang bersama kerumunan itu mengatakan, "Kami mengikuti orang-orang ke lantai dua. Tapi kami malah sampai ke koridor buntu. Tidak ada jalan keluar kecuali jatuh dari ketinggian 30 kaki. Kami berhasil masuk ke sebuah kamar dan menghalangi pintunya. Ada dua mantan tentara Inggris bersama kami dan mereka memberi tahu kami harus berbuat apa."
"Dia mulai menembaki koridor. Kami tak bisa kabur. Dia melempar peledak kepada kami. Dia berada sejauh 20 meter. Kami terperangkap dan dia menembaki orang-orang. Orang-orang berhamburan seperti lalat. Tiga orang tewas. Kukira ini sudah tamat. Aku tertembak di jari kaki," tambahnya.
12.20: Rezgui keluar dari Hotel Imperial Marhaba dan menembak ke arah Hotel Rui Bellevue. Polisi mencoba menangkap Rezgui.
12.25: Karena dikejar polisi bersenjata, Rezgui lari lewat jalan belakang di antara dua hotel tersebut.
12.30: Rezgui tersudut dan ditembak mati di parkiran mobil di belakang hotel Imperial Marhaba.
15.00: Seorang pria yang diyakini sebagai kaki tangan Rezgui ditangkap di jalan bebas hambatan menuju Sousse. Pria itu sempat dihajar masa yang marah ketika dibawa oleh polisi bersenjata.
Menjelang senja: pemandangan indah di pantai berubah menjadi area penyelidikan. Darah mengering di pasir putih dan di antara kursi-kursi pantai, bergeletakan mayat-mayat.
LUHUR PAMBUDI | DAILY MAIL