Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Penembakan di Dua Hotel di Tunisia

image-gnews
Tubuh-tubuh korban penembakan pria bersenjata di pinggir pantai di Hotel Sousse, Tunisia, 26 Juni 2015. Seorang pria bersenjata melepas tembakan yang menewaskan sedikitnya 27 orang. REUTERS/Amine Ben Aziza
Tubuh-tubuh korban penembakan pria bersenjata di pinggir pantai di Hotel Sousse, Tunisia, 26 Juni 2015. Seorang pria bersenjata melepas tembakan yang menewaskan sedikitnya 27 orang. REUTERS/Amine Ben Aziza
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Pelaku penembakan berantai di pantai El Kantaouim dekat kota Sousse, Tunisia, Seifeddine Rezgui (sebelumnya Daily Mail menyebutnya Seifeddine Yacoubi), pelajar 23 tahun, disebut sebagai anggota kelompok Islam fanatik. Rezgui mengeluarkan senjata AK-47 dan menembaki para turis yang sedang berlibur di pantai itu. Sedikitnya tercatat 39 orang tewas.

Setelah kejadian itu, beberapa korban selamat memberikan kesaksian tentang peristiwa tersebut. Berkat kesaksian mereka, kronologi kekejaman itu berhasil diurutkan. Berikut kronologi peristiwa tersebut berdasarkan waktu setempat seperti dilansir Dailymail.co.uk, 28 Juni 2015:

Pukul 11.55: Rezgui tiba di pantai dengan perahu karet bermotor Zodiac. Dia turun dari perahu, lalu berjalan dengan telanjang kaki ke arah ratusan turis sambil menyembunyikan AK47 di dalam payung. Dia memakai celana pendek dan kaus abu-abu.

Pukul 12.00: Dia telah menentukan targetnya. Dia menyuruh pergi orang-orang yang tidak terlihat seperti orang Inggris.

Pukul 12.05: Dia menuju Hotel Imperial Marhaba. Turis Inggris, Elli Makin, 22 tahun, melihat Rezgui mengeluarkan AK-47 dan melakukan tembakan pertama. Sebagian orang mengira tembakan diarahkan ke angkasa, kemungkinan ke arah balon udara atau paraglider. Tapi Rezgui cepat mengarahkan tembakan ke arah para pelancong.

Eli Makin, pelatih tenis dari Ripon, North Yorkshire mengatakan, "Dia menjatuhkan payungnya dan mengeluarkan senjata. Dia menembaki orang-orang dan mereka jatuh di lantai. Aku melihat orang-orang mati di sekelilingku."

Pukul 12.10: Rezgui berlari dari pantai menuju area kolam renang di Imperial Marhaba dan masuk ke lobi hotel. Dia tampak memahami denah hotel dengan baik dan dapat mengisi ulang senjatanya semaunya. Awalnya turis mengira mendengar petasan. Begitu tahu yang sebenarnya, mereka berlari dari pantai ke hotel mencari tempat persembunyian. Di tengah kebingungan. turis-turis Inggris terjebak saat staf hotel mengarahkan mereka ke koridor buntu yang memudahkan Rezgui melempar granat ke arah mereka.

Rebecca Smith, 22 tahun, dari Coventry, mengatakan, "Aku dihujani pecahan dari ledakan granat."

Ross Thompson, 21 tahun, yang bersama kerumunan itu mengatakan, "Kami mengikuti orang-orang ke lantai dua. Tapi kami malah sampai ke koridor buntu. Tidak ada jalan keluar kecuali jatuh dari ketinggian 30 kaki. Kami berhasil masuk ke sebuah kamar dan menghalangi pintunya. Ada dua mantan tentara Inggris bersama kami dan mereka memberi tahu kami harus berbuat apa."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dia mulai menembaki koridor. Kami tak bisa kabur. Dia melempar peledak kepada kami. Dia berada sejauh 20 meter. Kami terperangkap dan dia menembaki orang-orang. Orang-orang berhamburan seperti lalat. Tiga orang tewas. Kukira ini sudah tamat. Aku tertembak di jari kaki," tambahnya.

12.20: Rezgui keluar dari Hotel Imperial Marhaba dan menembak ke arah Hotel Rui Bellevue. Polisi mencoba menangkap Rezgui.

12.25: Karena dikejar polisi bersenjata, Rezgui lari lewat jalan belakang di antara dua hotel tersebut.

12.30: Rezgui tersudut dan ditembak mati di parkiran mobil di belakang hotel Imperial Marhaba.

15.00: Seorang pria yang diyakini sebagai kaki tangan Rezgui ditangkap di jalan bebas hambatan menuju Sousse. Pria itu sempat dihajar masa yang marah ketika dibawa oleh polisi bersenjata.

Menjelang senja: pemandangan indah di pantai berubah menjadi area penyelidikan. Darah mengering di pasir putih dan di antara kursi-kursi pantai, bergeletakan mayat-mayat.

LUHUR PAMBUDI | DAILY MAIL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelaku Penyerangan Gereja di Prancis Berasal dari Tunisia

30 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi lokasi penikaman di Gereja Notre Dame, Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Seorang pria bersenjata tajam membunuh tiga warga di lokasi tersebut. REUTERS/Eric Gaillard/Pool
Pelaku Penyerangan Gereja di Prancis Berasal dari Tunisia

Pelaku penyerangan gereja di Prancis, Brahim Aouissaoui, tiba di Eropa pada 14 September tahun ini dan sedang diselidiki pihak Tunisia.


Perdana Menteri Tunisia Mengundurkan Diri

16 Juli 2020

Perdana Menteri Tunisia, Elyes Fakhfakh, mengundurkan diri pada Rabu, 15 Juli 2020. Sumber: REUTERS/Zoubeir Souissi/File Photo
Perdana Menteri Tunisia Mengundurkan Diri

Perdana Menteri Tunisia memutuskan mengundurkan diri di tengah pandemik virus corona yang memperburuk krisis ekonomi.


Masalah Pariwisata Tunisia: Usai Dibuka, Turis Tak Kunjung Tiba

28 Juni 2020

Reruntuhan Romawi, Antonine Baths, di Carthage Tunisia. Foto: @emiyokoshima
Masalah Pariwisata Tunisia: Usai Dibuka, Turis Tak Kunjung Tiba

Meskipun perbatasan laut dan udara dibuka untuk turis Uni Eropa, para wisatawan mancanegara dari Eropa tak kunjung tiba di Tunisia.


Tunisia Membuka Diri untuk Turis Eropa Mulai 27 Juni

14 Juni 2020

Reruntuhan Romawi, Antonine Baths, di Carthage Tunisia. Foto: @emiyokoshima
Tunisia Membuka Diri untuk Turis Eropa Mulai 27 Juni

Tunisia menyatakan siap menyambut wisatawan asing dari Eropa dan Aljazair. Namun bergantung kebijakan Uni Eropa kapan membuka perbatasan.


Tunisia, Roma Baru dari Afrika Utara

25 Mei 2020

Museum Guellala dibangun dengan gaya arsitektur kuno Tunisia, yang memadukan suasana Roma dan Arab. Foto: @tourism.in.tunisia
Tunisia, Roma Baru dari Afrika Utara

Usai Arab Spring, Tunisia menjelma menjadi negeri yang bebas berekspresi. Terutama di bidang seni dan budaya yang mendorong pariwisata mereka.


Lockdown COVID-19, Presiden Tunisia Minta Tentara Tertibkan Warga

24 Maret 2020

Ilustrasi virus Corona. REUTERS/Dado Ruvic
Lockdown COVID-19, Presiden Tunisia Minta Tentara Tertibkan Warga

Presiden Tunisia meminta tentara ikut turun ke jalan mendesak warga agar patuhi aturan lockdown demi mencegah penyebaran virus corona.


Bom Bunuh Diri Serang Kedutaan Besar AS di Tunisia

7 Maret 2020

Polisi memasang garis keamanan area di sekitar lokasi ledakan, yang dipenuhi dengan puing-puing [Mohamed Mdalla / Anadolu]
Bom Bunuh Diri Serang Kedutaan Besar AS di Tunisia

Seorang polisi tewas akibat luka parah setelah dua bom bunuh diri menyerang pos keamanan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tunisia pada Jumat kemarin.


Arab Saudi, Yordania dan Tunisia Lapor Kasus Pertama Virus Corona

3 Maret 2020

Umat Muslim mengenakan masker saat menjalankan ibadah umrah di Mekah, Arab Saudi, 27 Februari 2020. Sejumlah jamaah tampak mengenakan masker untuk menghindari penyebaran virus Corona. REUTERS/Ganoo Essa
Arab Saudi, Yordania dan Tunisia Lapor Kasus Pertama Virus Corona

Arab Saudi, Yordania, dan Tunisia melaporkan kasus virus Corona atau COVID-19 pertama mereka pada Senin.


Sosok Ben Ali, Diktator Tunisia yang Jatuh karena Tukang Sayur

20 September 2019

Mantan Presiden Tunisia Zine el Abidine Ben Ali menghadiri pembukaan KTT Arab dua hari di Damaskus 29 Maret 2008. [REUTERS / Jamal Saidi]
Sosok Ben Ali, Diktator Tunisia yang Jatuh karena Tukang Sayur

Zine el Abidine Ben Ali, mantan presiden diktator otokratis Tunisia digulingkan setelah protes Arab Spring yang diawali pembakaran diri tukang sayur.


Eks Diktator Tunisia Ben Ali Wafat di Pengasingan

20 September 2019

Presiden Tunisia Zine el Abidine Ben Ali melambai kepada para pendukung setelah ia dilantik di majelis nasional di Tunis, 12 November 2009. [REUTERS / Zoubeir Souissi]
Eks Diktator Tunisia Ben Ali Wafat di Pengasingan

Eks Presiden Tunisia yang digulingkan selama Arab Spring, Zine el Ebidine Ben Ali, wafat selama pengasingan di Arab Saudi pada Kamis di usia 83 tahun.