TEMPO.CO , Tunis : Hampir putus asa tidak kunjung tahu situasi orang tuanya, dua pria ini memilih mengunggah pesan di Twitter untuk mencari orang tuanya.
Conor Fulford dan Ross Naylor kehilangan jejak orang tua mereka setelah serangkaian tembakan diarahkan kepada para tamu hotel Imperial Marhaba Tunisian di tepi pantai pada 26 Juni 2015.
Orang tua mereka menginap di hotel itu pada saat aksi penembakan terjadi. Dua bersaudara itu lalu mencari kedua orang tuanya dengan menuliskan di Twitter : #Find Sue Davey # Find Scott Chalkley
Conor membuat pesan: "Saya tidak dapat menghubungi ibu saya di #Tunisia? Dia tinggal di resot yang diserang.#FindSueDavey."
Ross menjelaskan ciri-ciri orang tuanya untuk memudahkan pencarian. Ayahnya, Chalkley memiliki tinggi badan 5,6 inchi, berambut abu-abu, dan dengan aksen London yang lembut. Ibunya, Sue Davey, lebih pendek dari ayahnya, berambut hitam, dan beraksen Birmingham.
Baca Juga:
"Belum dapat berbicara dengan ayah saya sejak serangan itu, tolong, tolong, tolong teruskan pesan ini karena dia hilang bersama pasangannya #Tunisia.
Pesan ini mendapat respons dari para pemilik akun Twitter. Ada informasi Sue sedang dirawat di rumah sakit, meski belum ada verifikasi.
"Masih menunggu berita-berita, kaki ibu saya ditembak dan sedang dirawat di rumah sakit dekat tempat terjadinya tembakan, laporan ini belum terkonfirmasi," kata Conor yang berusaha menelepon rumah sakit.
Seorang pria bernama Seifeddine Yacoubi dengan senjata AK-47 menyerang secara brutal hotel yang terletak di dekat Sousse, Tunisia. Serangan itu telah menembak mati 39 orang dan melukai setidaknya 36 turis. Sebagian besar korban penembakan warga negara Inggris.
METRO | MARIA RITA