TEMPO.CO, Accra - Presiden Ghana John Mahama menyatakan negaranya berkabung selama tiga hari menyusul ledakan pompa bensin yang menewaskan lebih dari 100 orang di ibu kota Accra, Kamis, 5 Juni 2015.
Menurut otoritas setempat, 90 orang yang berteduh di pompa bensin milik pemerintah, GOIL, tewas akibat terkena ledakan. Bencana ini menimbulkan kekhawatiran baru mengenai infrastruktur di Ibu Kota.
Baca Juga:
Koresponden Al-Jazeera, Ama Boateng, dalam laporannya dari Accra mengatakan, kota dan wilayah di sekitarnya saat kejadian diguyur hujan lebat sehingga banyak orang berteduh di pompa bensin.
"Ini adalah kawasan yang sangat sibuk di Accra. Banyak orang, banyak lalu lintas kendaraan. Ketika hujan lebat turun, banyak orang berteduh di pompa bensin saat itu pula terjadi ledakan," ucapnya.
Siaran televisi memperlihatkan sejumlah mayat diangkut ke kendaraan pikap, sementara mayat lainnya tertindih reruntuhan bangunan. Presiden Mahama menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan.
Baca Juga:
AL-JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN