TEMPO.CO, Monrovia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu, 9 Mei 2015, menyatakan Liberia telah sepenuhnya bebas dari Ebola. "Wabah penyakit virus Ebola di Liberia berakhir," ungkap WHO dalam sebuah pernyataan seperti yang dilansir NY Times pada 9 Mei 2015.
Pernyataan tersebut disampaikan berkenaan dengan upacara peringatan orang yang meninggal akibat virus tersebut. Peringatan tersebut turut dihadiri oleh Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf.
WHO menyimpulkan bahwa penjangkitan virus dari manusia ke manusia telah berakhir. Orang terakhir yang dikuburkan karena terjangkit virus Ebola terjadi pada 42 hari lalu.
Menurut WHO, ada lebih dari 3.000 kasus yang dikonfirmasi terjangkit Ebola di Liberia, dan terdapat 7.400 kasus yang dicurigai tidak dideteksi. Dengan lebih dari 4.700 kematian diperkirakan telah terjadi sejak wabah itu dinyatakan ada pada Maret 2014. Di antara yang tewas adalah 189 petugas kesehatan.
"Saya sangat terkesan oleh kemajuan yang signifikan yang telah kita buat," kata Tolbert Nyenswah, seorang pejabat kesehatan senior yang memimpin penanganan Ebola di Liberia.
"Kemenangan bagi Liberia. Hanya kita perlu hati-hati karena dua negara tetangga belum sepenuhnya bebas dari virus tersebut, dan kami sangat prihatin dengan Guinea dan Sierra Leone," ujar Nyenswah.
Pekan lalu negara-negara, yang berbagi perbatasan dengan Liberia, masing-masing melaporkan sembilan kasus Ebola, total mingguan terendah dalam tahun ini. Nyenswah mengatakan Liberia akan terus melakukan langkah-langkah pengendalian yang membantu negara mengalahkan epidemi tersebut termasuk survei daerah perbatasan untuk wisatawan yang sakit, menguji semua mayat untuk virus, dan melakukan penguburan dengan tim yang terlatih khusus memakai alat pelindung penuh.
Walaupun demikian, asal-usul wabah paling mematikan di Afrika Barat tetap belum ditentukan. Beberapa ilmuwan percaya Ebola kemungkinan akan beredar di satwa liar di wilayah tersebut.
Menurut WHO, empat dari enam negara yang mengalami epidemi Ebola dan telah dinyatakan bebas, kembali kambuh setelah tiga tahun. Kiat-kiat pencegahan telah dikampanyekan di Liberia seperti hidup higienis.
NY TIMES|YON DEMA