Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dituntut Penjahat Perang, Taylor Divonis 50 Tahun

image-gnews
Charles Taylor di sidang Penjahat Perang Denhag, Belanda
Charles Taylor di sidang Penjahat Perang Denhag, Belanda
Iklan

TEMPO.CO , Denhag -Mantan Presiden Liberia Charles Taylor dihukum penjara 50 tahun. Vonis pada Rabu 30 Mei 2012 oleh sebuah Pengadilan Kejahatan Perang Khusus di Denhag, Belanda, karena dia didakwa membantu para pemberontak Sierra Leone mengobarkan perang. 

Taylor, mantan Kepala Negara pertama yan dihukum oleh pengadilan internasional sejak Perang Dunia II, ditetapkan bersalah karena mendukung para pemberontak yang membunuh, memerkosa dan memutilasi puluhan ribu orang dalam 11 tahun perang yang berakhir pada 2002.

Hakim Ketua Richard Lussick bilang tidak ada preseden hukum yang digunakan untuk menentukan hukuman, tetapi istilah itu dimaksudkan untuk mencerminkan posisi otoritas Taylor. Para Jaksa menuntutnya hukuman penjara 80 tahun. 

"Dia terbukti bertanggungjawab untuk membantu dan memfasilitasi sejumlah kejahatan yang paling keji dan brutal dalam catatan sejarah manusia," katanya membacakan vonis. "Kepemimpnan harus memberi contoh oleh penuntut kejahatan bukan komisi kejahatan. Hukuman ini untuk menggarisbawahi graviasi yagn melekat kepada pengkhianatan kepada kepercayaan publik."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbusana setelan biru dan dasi kuning, Taylor tampak tenang duduk dalam sidang pembacaan vonis selama 45 menit di Pengadilan Khusus untuk Sierra Leone. Kedua pihak, jaksa maupun pembela terdakwa diperkirakan akan mengajukan banding.

Reuters | Dwi Arjanto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Liberia Terbebas dari Ebola  

10 Mei 2015

Seorang pria membakar binatang saat acara upacara pengusiran setan di Meliandou, Guinea, 23 Februari 2015. Di ground zero, dukun lokal dipercaya untuk mengusir wabah virus ebola. AP/Youssouf Bah
WHO: Liberia Terbebas dari Ebola  

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu, 9 Mei 2015, menyatakan Liberia telah sepenuhnya bebas dari Ebola.


Wabah Ebola, Warga Guinea Tolak Seks dan Salaman  

2 April 2014

Seorang pria merapikan kotak-kotak di gudang milik lembaga Doctors without borders yang menyimpan obat-obatan untuk wabah Ebola di Conakry, Guinea (25/3). CELLOU BINANI/AFP/Getty Images
Wabah Ebola, Warga Guinea Tolak Seks dan Salaman  

Wabah sejauh ini diduga menewaskan sedikitnya 83 orang di Guinea dan kini menyebar ke Liberia.


Peraih Nobel Ungkap Kebobrokan Presiden Liberia  

13 Desember 2012

Laymah Gbowee. fastcompany.com
Peraih Nobel Ungkap Kebobrokan Presiden Liberia  

Sirleaf mengikuti perilaku orang-orang yang dikritiknya dulu dengan menempatkan sanak saudaranya di posisi 'basah' .


Berlian Berdarah Naomi Campbell

5 Agustus 2010

Supermodel terkenal dan juga artis kelahiran Streatham, London, Inggris, Naomi Campbell, saat menghadiri acara   'Pride of Britain Awards' di London (6/10). Foto: AP/Matt Dunham
Berlian Berdarah Naomi Campbell

Setelah beberapa kali menampik, supermodel Naomi Campbell akhirnya mengaku menerima hadiah berlian yang dijuluki 'blood diamond' itu di depan Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda, Kamis (5/8).


Mantan Presiden Liberia Menolak Tuduhan Kanibal

28 Juli 2009

Charles Taylor di sidang Penjahat Perang Denhag, Belanda
Mantan Presiden Liberia Menolak Tuduhan Kanibal

Mantan Presiden Liberia Charles Taylor mengatakan dia muak dengan tuduhan kejahatan perang di pengadilan bahwa ia memakan daging manusia, dalam kesaksian oleh mantan ajudannya yang buta huruf.