Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peraih Nobel Ungkap Kebobrokan Presiden Liberia  

image-gnews
Laymah Gbowee. fastcompany.com
Laymah Gbowee. fastcompany.com
Iklan

TEMPO.CO, MONROVIA-Peraih Nobel Perdamaian tahun 2011 asal Liberia, Laymah Gbowee, menyatakan kecewa berat dengan kepemimpinan Presiden Ellen Johnson Sirleaf karena menempatkan anggota keluarganya di posisi tertentu untuk mengeruk keuntungan alias nepotisme.

“Jika Anda menanyakan  apakah saya kecewa, jawaban saya sungguh sangat  kecewa kepada presiden kami, Ibu Ellen Johnson Sirleaf dalam memimpin negara ini,” kata Gbowee dalam satu wawancara dengan radio lokal di Monrovia baru-baru ini.

Sirleaf , kata Gbowee,  dulunya pengkritik keras terhadap pemerintahan William Tolbert yang korup dan menerapkan nepotisme . Begitu juga dengan mantan Presiden Samuel Doe dituding melakukan korupsi.

Awalnya Gbowee mengagumi presiden perempuan pertama Liberia itu. Namun sekarang malah Sirleaf mengikuti  perilaku orang-orang yang dikritiknya dulu dengan menempatkan sanak saudaranya di posisi ‘basah’ . Contohnya, Gbowee menyebut beberapa nama anggota keluarga Sirleaf seperti Charles, Robert, dan Fumbah Sirleaf  yang menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Sentral, Penasehat Senior dan Ketua Dewan Perusahaan Minyak Nasional Liberia, serta Direktur Badan Keamanan Nasional.   

Menurutnya, Sirleaf tidak banyak melakukan upaya pemberantasan korupsi  sehingga  membuatnya bertanya-tanya apa yang sesungguhnya berubah di Liberia . Justru jurang antara si miskin dan si kaya terus semakin melebar di Liberia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekecewaan  Gbowee sudah lama sebenarnya. Ia mundur dari jabatan sebagai Kepala Komisi Rekonsiliasi Nasional pada 8 Oktober lalu. Pasalnya, ia kecewa atas pernyataan Sirleaf yang menyebutnya terlalu belia untuk mengkritisinya.  Kritikan pedas itu dijawab Gbowee dengan mengatakan dirinya tidak terlalu belia untuk mengetahui apa yang benar dan salah.  

 Dalam bukunya  berbahasa Prancis yang berjudul “Mighty Be Our Powers” , Gbowee menuangkan pemikirannya mengenai tiga hal : korupsi, nepotisme, dan ketiadaan kemauan politik Presiden Sirleaf dan pemerintahannya untuk mempromosikan rekonsiliasi nasional.  Ia pun berpendapat pengunduran diri mantan menteri keuangan itu sebagai jalan keluar  terbaik.

ALL AFRICA I MARIA RITA

  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Liberia Terbebas dari Ebola  

10 Mei 2015

Seorang pria membakar binatang saat acara upacara pengusiran setan di Meliandou, Guinea, 23 Februari 2015. Di ground zero, dukun lokal dipercaya untuk mengusir wabah virus ebola. AP/Youssouf Bah
WHO: Liberia Terbebas dari Ebola  

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu, 9 Mei 2015, menyatakan Liberia telah sepenuhnya bebas dari Ebola.


Wabah Ebola, Warga Guinea Tolak Seks dan Salaman  

2 April 2014

Seorang pria merapikan kotak-kotak di gudang milik lembaga Doctors without borders yang menyimpan obat-obatan untuk wabah Ebola di Conakry, Guinea (25/3). CELLOU BINANI/AFP/Getty Images
Wabah Ebola, Warga Guinea Tolak Seks dan Salaman  

Wabah sejauh ini diduga menewaskan sedikitnya 83 orang di Guinea dan kini menyebar ke Liberia.


Dituntut Penjahat Perang, Taylor Divonis 50 Tahun

30 Mei 2012

Charles Taylor di sidang Penjahat Perang Denhag, Belanda
Dituntut Penjahat Perang, Taylor Divonis 50 Tahun

Dia terbukti bertanggungjawab untuk membantu dan memfasilitasi
sejumlah kejahatan yang paling keji dan brutal dalam catatan
sejarah.


Berlian Berdarah Naomi Campbell

5 Agustus 2010

Supermodel terkenal dan juga artis kelahiran Streatham, London, Inggris, Naomi Campbell, saat menghadiri acara   'Pride of Britain Awards' di London (6/10). Foto: AP/Matt Dunham
Berlian Berdarah Naomi Campbell

Setelah beberapa kali menampik, supermodel Naomi Campbell akhirnya mengaku menerima hadiah berlian yang dijuluki 'blood diamond' itu di depan Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda, Kamis (5/8).


Mantan Presiden Liberia Menolak Tuduhan Kanibal

28 Juli 2009

Charles Taylor di sidang Penjahat Perang Denhag, Belanda
Mantan Presiden Liberia Menolak Tuduhan Kanibal

Mantan Presiden Liberia Charles Taylor mengatakan dia muak dengan tuduhan kejahatan perang di pengadilan bahwa ia memakan daging manusia, dalam kesaksian oleh mantan ajudannya yang buta huruf.