TEMPO.CO, Conakry - Jabat tangan tidak lagi menjadi bagian dari salam di Guinea, sebuah negara di daratan Afrika yang diketahui menjadi pusat penyebaran virus Ebola. Selain larangan jabat tangan dalam panduan pencegahan Ebola, bercinta juga masuk dalam daftar yang sebaiknya dihindari.
Di negara tetangga Guinea, Liberia, Menteri Kesehatan Walter Gwenigale dalam sebuah konferensi pers memperingatkan warga untuk berhenti sejenak melakukan hubungan seks karena virus itu menyebar melalui cairan tubuh. "Saya melihat beberapa orang tersenyum, tapi kita harus memberitahu Anda tentang semua fakta ini sehingga Anda tidak terkontaminasi," katanya.
Baca Juga:
Wabah sejauh ini diduga menewaskan sedikitnya 83 orang di Guinea dan kini menyebar ke Liberia, memicu kekhawatiran itu bisa menyebar lebih jauh di Afrika Barat. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan semua kasus dapat ditelusuri ke tenggara dari Guinea, di mana wabah dimulai, dan seharusnya tidak dianggap sebagai epidemi.
Orang yang terinfeksi virus ini tidak menunjukkan gejala sampai 21 hari, tapi dapat menularkan penyakit melalui kontak langsung. "Saya tidak pergi ke pemakaman sekarang, apakah penyebab kematiannya, apakah terkait Ebola atau tidak," kata Mariam Mansare, seorang guru.
Wabah berasal dari wilayah hutan di selatan negeri itu. Geuckedou merupakan kota yang paling terkena dampak. Lebih dari setengah kasus infeksi dan kematian berasal dari kota ini.
Virus Ebola diduga dibawa oleh kelelawar yang merupakan bahan kuliner favorit negeri itu. Penjualan dan konsumsi kelelawar kini dilarang oleh Kementerian Kesehatan bersama dengan hewan liar lainnya.
Banyak petugas kesehatan, termasuk setidaknya tiga dokter, berada di antara korban saat pertama wabah ini merebak. "Kebanyakan dokter pada awalnya memperlakukan pasien dengan dugaan terinfeksi malaria. Saat mengobati mereka itulah, tenaga medis tertular," kata Dr Sakoba Keita dari Kementerian Kesehatan.
Petugas kesehatan kini aktif menyosialisasikan tentang virus ini dan bagaimana mencegah infeksi. Menghindari kontak langsung, antara lain bersalaman, adalah salah satu caranya. Penyakit ini belum ada obatnya dan tidak ada vaksin untuk mencegahnya. Jadi, saran utama petugas kesehatan adalah untuk menjaga lingkungannya bersih dan mencuci tangan secara teratur.
Kini hampir semua rumah di negara itu menyediakan mangkuk atau ember berisi desinfektan di pintu masuk rumah mereka. Baik tamu atau penghuni rumah sama-sama mencuci tangan sebelum masuk ke dalam rumah.
Wabah ini mulai berdampak secara ekonomi bagi negeri ini. Senegal, misalnya, telah menutup perbatasan darat dengan Guinea sampai pemberitahuan lebih lanjut. Ratusan orang terdampar dan barang dagangan membusuk karenanya. Guinea berbatasan dengan enam negara.
Beberapa penerbangan juga terpengaruh. Air Mauritania telah menolak untuk menerbangkan penumpang Guinea yang transit di Dakar ke Conakry dengan pertimbangan wabah Ebola.
Kekhawatiran tentang Ebola pertama merebak pekan lalu. Semula orang-orang menganggapnya sebagai cara bagi petugas kesehatan untuk meminta dana lebih dan sama sekali tak dianggap serius. Namun, setelah empat orang tewas di Liberia, Ebola menjadi subjek pembicaraan utama di media-media berita Afrika dan menjadi momok bagi rakyatnya.
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan panduan yang meliputi mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin dalam sehari dan menghindari makanan cepat saji yang dibeli di jalanan. Di pusat perbelanjaan, pekerja diwajibkan mengenakan sarung tangan. Sekolah awalnya ditutup, tetapi telah diperintahkan untuk dibuka kembali agar tidak menimbulkan kepanikan.
Namun demikian, kabar dari wabah Ebola belum mempengaruhi kehidupan malam di ibu kota Guinea. Klub-klub malam tetap beroperasi hingga fajar.
BBC | TRIP B
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo| Lumpur Lapindo
Berita terpopuler lainnya:
3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye
PPATK Kritik Cara KPK Tangani Adik Ratu Atut
Telat Ngantor, Jokowi: Pemimpin Kok Diabsen
Kata Ahok Soal Sumbangan Rp 60 M Prabowo di Pilgub