TEMPO.CO, Amsterdam – Petugas medis Belanda telah melakukan suntik mati pada seorang wanita yang menderita kebutaan dan tidak bisa diobati. Suntik mati atau eutanasia pada wanita berusia 70 tahun ini merupakan kasus pertama di Belanda.
Dilaporkan laman Daily Mail, Selasa, 8 Oktober 2013, wanita yang tidak disebutkan namanya ini telah mengalami penderitaan yang tak tertahankan. Ia bahkan sudah melakukan bunuh diri berulang kali. Ia merasa depresi karena kebutaannya tidak juga sembuh.
Memang, ia sudah memiliki penglihatan yang buruk sejak lahir dan semakin memburuk saat ia memasuki usia senja. Ditambah lagi, kini ia hidup sendiri setelah kematian suaminya.
Meski permintaan eutanasia datang atas kemauan sendiri, tapi kampanye prolife terang-terangan menentang praktek ini. Bagi mereka, eutanasia merupakan kelalaian medis yang tampak seperti dukungan untuk bunuh diri. Seharusnya, menurut mereka, tim medis harus membantu si wanita ini mengelola psikologisnya.
Tiap negara memiliki hukum yang berbeda tentang eutanasia. Ada yang melegalkan, ada pula yang melarang. Selain di Belanda, negara seperti Belgia dan Jerman melegalkannya. Sementara itu, Amerika, Australia, dan Indonesia dengan tegas menentang upaya penghilangan nyawa ini.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | APEC | Info Haji |P
Berita Terpopuler Lainnya
Korupsi, Mahfud Md. Siap Potong Jari dan Leher
5 Tuntutan Jawara Banten Terkait Ratu Atut
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istri