TEMPO.CO, Amsterdam— Sebuah mobil menabrak delapan pejalan kaki di stasiun kereta utama Amsterdam, Belanda, Ahad 11 Juni 2017.
Juru Bicara Kepolisian, Marjolein Koek mengatakan, enam dari korban luka-luka dirawat di rumah sakit. Dua di antara mereka dalam kondisi kritis.
Seperti dilansir AP, polisi Amsterdam mengatakan insiden terjadi ketika pengendara mobil merk Peugeot warna hitam memarkir mobilnya di tempat yang dilarang untuk berhenti.
Dia berusaha melarikan diri saat didekati polisi dan menghantam delapan pejalan kaki, dua diantaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
Pengendara itu kemudian ditangkap untuk diinterogasi.
Baca: Terungkap, Begini Skenario Serangan Jembatan London
“Setelah berbicara dengan tersangka, dia nampaknya tidak sengaja, dan kemungkinan tengah sakit. Kami akan melanjutkan penyelidikan untuk mengesampingkan kemungkinan lain,” demikian keterangan dari akun Twitter kepolisian Amsterdam.
Polisi Amsterdam memastikan meski insiden ini mirip dengan beberapa serangan teror yang terjadi di Eropa beberapa bulan terakhir, tidak ada hal yang menunjukkan kejadian itu adalah aksi terorisme.
Insiden ini terjadi tepat sepekan setelah tiga pria dengan mobil menerjang trotoar Jembatan London sebelum kemudian menusuk sejumlah orang di Pasar Borough.
Sebanyak delapan orang tewas dalam insiden ini, termasuk dua warga Australia.
Belanda meningkatkan pengamanan setelah sejumlah serangan teror terjadi di Eropa beberapa bulan terakhir, seperti bom dalam konser Ariana Grande di Manchester dan dua kasus lain di London, termasuk mobil yang menabrak pejalan kaki di Jembatan London.
AP | NEWS.COM.AU | THE GUARDIAN | SITA PLANASARI AQUADINI