TEMPO.CO, Tel Aviv - Seorang pekerja konstruksi Palestina yang terluka parah saat melakukan pekerjaan renovasi apartemen di Tel Aviv dibiarkan tewas di trotoar, kata saksi mata. Korban, Abu Ahsan-Satta dari Nablus, dibiarkan begitu saja oleh majikannya, tanpa upaya pertolongan. Situs berita Israel, Haaretz, melaporkan, jenazahnya ditemukan tergeletak di trotoar, sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit Ichilov di Tel Aviv, di mana ia dinyatakan meninggal.
Beberapa saksi mata mengatakan kepada Haaretz bahwa mereka melihat kontraktor tiba di apartemen di mana renovasi yang dilakukan. Dia melihat buruh yang tampaknya menderita luka parah dan dengan bantuan dua pekerja, dia diseret ke trotoar, dan membiarkannya begitu saja.
Hussam Faraji, warga Kalansua yang berada di lokasi, mengatakan Ahsan-Satta kejatuhan sesuatu yang membuatnya roboh dan terluka parah. "Kulihat kontraktor berjalan dengan dua pekerjanya. Dia memegang tangan dan dua lainnya mengangkat kakinya, sebelum kemudian melemparkannya ke trotoar seperti anjing," katanya.
Namun sang kotraktor membantah membuangnya. "Itu omong kosong. Aku sudah memberikan keterangan di kantor polisi," katanya.
Buruh yang tewas diketahui adalah pekerja ilegal asal Tepi Barat. Israel membatasi pemberian izin kerja bagi warga Palestina, setelah munculnya gerakan Intifada. September ini, mereka hanya memberikan izin kerja bagi 5.000 orang, terbatas pada sektor tertentu saja. Secara keseluruhan, ada 70 ribu warga Palestina yang bekerja secara legal di wilayah yang dikuasai Israel.
HAARETZ | TRIP B