TEMPO.CO, Bagdad - Tujuh perempuan dan lima pria tewas ditembak oleh sejumlah pria bersenjata di kompleks pelacuran di Bagdad. Demikian keterangan pemerintah dan petugas kesehatan kepada media, Rabu, 22 Mei 2013.
Pria bersenjata yang belum diketahui identitasnya itu mengatakan, mereka menyeruak ke dalam rumah bordil di kawasan terkenal di sebelah timur Distrik Zayouna, Rabu petang waktu setempat, 22 Mei 2013, dan langsung menembakkan senjata.
Pelacuran diharamkan dalam Islam, agama yang dianut oleh mayoritas warga Irak. Pembunuhan di kompleks pelacuran ini berlangsung dua hari setelah terjadi serangkaian ledakan bom yang menewaskan sedikitnya 70 orang di Irak.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, Irak dilanda berbagai serangan mematikan terkait dengan ketegangan politik dan sektarian. Eskalasi kekerasan yang muncul ini ditakutkan akan kembali seperti terjadi pada aksi pembunuhan besar-besaran pada 2006-7.
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Nouri al-Maliki memerintahkan perombakan di jajaran militer senior di seluruh negeri.
Zayouna, tempat berlangsungnya serangan mematikan, merupakan distrik campuran yang dihuni oleh kaum Sunni dan Syiah. Pekan lalu, sebuah kedai yang menjual alkohol, minuman haram, di distrik ini diserang oleh sejumlah pria bersenjata mengakibatkan 10 warga Kristen yang bekerja di toko ini tewas, sementara pembelinya diizinkan pulang.
BBC | CHOIRUL
Berita terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Baca juga:
Ibu Darin Mumtazah: Wawancarai Saja Kucing Saya
Lutfi Hasan Ditahan, Rumah Darin Mumtazah Sepi
Ditanya Soal Darin Mumtazah, Luthfi Melirik
PKS Klaim Bisa Himpun Rp 2 Triliun Secara Sah