Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hakim Pakistan Nyatakan Serangan Drone CIA Ilegal

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Lokasi ledakan bom di Quetta, Pakistan (10/1). REUTERS/Naseer Ahmed
Lokasi ledakan bom di Quetta, Pakistan (10/1). REUTERS/Naseer Ahmed
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad - Pengadilan Tinggi Peshawar menyatakan, serangan pesawat tak berawak (drone) dinas rahasia Amerika Serikat CIA (Central Intelligence Agency) adalah ilegal. Dalam putusan sidang Kamis 9 Mei 2013, hakim menyebut serangan drone di daerah suku Pakistan sebagai "kejahatan perang".

Pengadilan menyerukan kepada pemerintah Pakistan "menggunakan kekuatannya jika diperlukan" untuk mencegah kematian warga sipil lebih lanjut oleh pesawat tak berawak AS. Ia juga memerintahkan delegasi Pakistan di PBB untuk membawa masalah ini di Dewan Keamanan PBB, di mana Pakistan saat ini menjadi anggota tidak tetap.

Ketua majelis hakim kasus ini, Dost Muhammad Khan, dalam sidang itu mengutip sejumlah hukum internasional yang dilanggar akibat serangan drone itu. Dia juga menyerukan pemerintah AS untuk memberi ganti rugi terhadap warga sipil Pakistan yang menjadi korban serangan drone, dan meminta Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk membentuk pengadilan kejahatan perang untuk menyelidiki ketidakadilan ini lebih jauh

Namun, Masood Khan, perwakilan permanen Pakistan untuk PBB, tidak membahas serangan pesawat tak berawak dalam keterangannya soal kontraterorisme kepada Dewan Keamanan PBB, Senin 13 Mei 2013, meskipun ada putusan soal tersebut di Pengadilan Tinggi Peshawar.

Philip G. Alston, mantan Pelapor Khusus PBB tentang pembunuhan di luar hukum mengatakan kepada IPS, Senin 13 Mei 2013, "Ada simbolisme penting dalam temuan Pengadilan Peshawar." Ia memuji sikap pengadilan yang menyoroti fakta bahwa serangan pesawat tak berawak CIA tidak sesuai dengan hukum internasional. Namun, ia mencatat, alasan hukum di balik keputusan itu tidak "sempurna".

"Saya ragu bahwa baik (AS) atau pemerintah Pakistan akan tergerak oleh perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan. Tetapi pesan yang dikirim dari keputusan itu adalah tetap salah satu yang penting," kata Alston.

Mirza Shahzad Akbar, pengacara Pakistan yang membela korban serangan drone di Peshawar menyebut sikap pengadilan itu sebagai "keputusan penting". Dalam siaran persnya ia mengatakan, "keputusan ini juga akan menjadi ujian bagi pemerintahan baru. Jika serangan pesawat tak berawak berlanjut dan pemerintah gagal untuk bertindak, ia akan menghadapi risiko menghina pengadilan (contempt of court)."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun 2010, Akbar membantu Biro Penyelidik Federal (FBI) AS dalam kasus terorisme yang melibatkan seorang diplomat Pakistan. Namun hubungan mereka berubah masam ketika Akbar dan lembaga bantuan hukumnya, Foundation for Fundamental Rights, memutuskan untuk menuntut CIA karena meluncurkan serangan pesawat tak berawak pada 17 Maret 2011 yang menewaskan sekelompok warga sipil Pakistan.

Ketika Akbar merencanakan perjalanan dari Pakistan ke New York pada Juni 2011 untuk berbicara di Columbia Law School, Departemen Luar Negeri AS menolak untuk memberinya visa.

Biro Jurnalisme Investigatif (The Bureau of Investigative Journalism) memperkirakan ada 368 total serangan pesawat tak berawak CIA di Pakistan selama 2004-2013, dimana 312 di antaranya terjadi di bawah periode pemerintahan Presiden Barack Obama. Biro itu juga memperkirakan bahwa antara 2.541 dan 3.533 orang tewas akibat serangan itu, 411 sampai 844 di antaranya adalah warga sipil, dan 168 sampai 197 di antaranya adalah anak-anak.

Bulan lalu, para pemrotes Amerika meluncurkan "April Days of Action" untuk memprotes pangkalan militer, kampus, dan perusahaan di mana drone digunakan, didukung, dan dibangun. Protes itu untuk meningkatkan kesadaran tentang serangan pesawat tak berawak AS dan sebagian terinspirasi oleh 13 jam filibuster senator Republik Rand Paul saat nominasi John Brennan sebagai direktur CIA.

Filibuster Rand Paul menyoroti kebijakan drone semasa Brennan. Filibuster adalah taktik untuk menghalangi, biasanya melalui pidato berkepanjangan, yang tujuannya adalah menunda Senat mengambil tindakan legislatif.

Ipsnews.net | Abdul Manan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.