TEMPO.CO, Bahawalpur - Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya di Pakistan bertambah menjadi 153 orang. Korban tewas termasuk puluhan wanita dan anak-anak.
"Saya belum pernah melihat hal seperti itu aeumur hidup saya. Korban terperangkap dalam bola api. Mereka berteriak minta tolong," kata Abdul Malik, perwira polisi yang termasuk orang pertama yang tiba di lokasi ledakan di provinsi Punjab, Pakistan.
Malik, terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia mengatakan bahwa melihat mayat bergelimpangan setelah api berhasil dipadamkan. "Kebanyakan hanya tinggal rangka. Mereka yang masih hidup berada dalam kondisi yang menyedihkan," katanya.
Baca: Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan
Selain korban tewas dan cedera, sekitar 70 sepeda motor dan beberapa mobil ikut terbakar dalam tragedi pada Minggu pagi, 25 Juni 2017. Stasiun televisi lokal juga menampilkan video asap hitam tebal sementara helikopter militer membawa penduduk desa yang terluka mendapatkan perawatan.
Dr Mohammad Baqar, pejabat kesehatan setempat mengatakan, identitas kebanyakan korban yang tewas sulit dikenali akibat parah terbakar. Sehingga identitas semua korban akan dikonfirmasi melalui tes asam deoksiribonukleat atau DNA.
Truk pengangkut BBM naas itu dilaporkan dalam perjalanan ke Lahore dari Karachi, sebelum sopirnya gagal mengendalikanl kendaraan, lalu tergelincir di sebuah jalan raya di Bahawalpur.
"Penduduk yang diinformasikan tumpahan minyak melalui pengeras suara di sebuah masjid bergegas ke lokasi kejadian bersama bekas minyak," kata Deputi Komisioner Bahawalpur, Rana Mohammad Salim, seperti yang dilansir SBS News pada 26 Juni 2017.
Menyaksikan truk pengangkut BBM terguling, warga sekitar mengerumuninya untuk mengumpulkan minyak yang bocor dari tankinya. Di antara para warga terdapat beberapa orang yang merokok, sehingga memicu api yang kemudian meledakkan truk pengangkut BBM itu dan membunuh sedikitnya 153 orang.
SBS NEWS|DAILY PAKISTAN|YON DEMA