Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

image-gnews
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad - Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017. Langkah ini diambil setelah namanya masuk dalam skandal Panama Papers pada2015 lalu. Dalam data yang bocor itu, nama anak-anak Sharif terdaftar sebagai pemilik sejumlah perusahaan offshore di luar negeri.

Mahkamah Agung Pakistan menilai Sharif tidak lagi layak duduk di jabatannya sekarang. "Setelah putusan itu, Nawaz Sharif telah melepaskan tanggung jawabnya sebagai perdana menteri," ujar salah satu juru bicara Sharif, dalam pernyataan tertulis, seperti dilansir laman BBC.

Baca: Militan Pakistan Ini Tuntut Pelarangan Film 'Phantom'

Lima hakim MA Pakistan memutus perkara ini dengan suara bulat di Pengadilan Islamabad. Sharif sendiri selalu menyanggah bersalah dalam kasus tersebut. Juru bicaranya juga menyebut Sharif berkeberatan dengan proses judisial di MA itu.

Dalam putusan itu, Sharif dinilai telah bertindak tak jujur terkait pemasukan yang ia terima dari perusahaan di Dubai. Pemasukan ini tak ia cantumkan saat ia mencalonkan diri pada pemilihan umum 2013 silam.

Baca: Gelombang Panas di Pakistan Sudah Tewaskan 775 Orang

Ejaz Afzal Khan, salah seorang Hakim, mengatakan  Sharif tidak lagi memenuhi syarat untuk menjadi anggota parlemen yang jujur. Sebelum akhirnya mengundurkan diri, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Nisar Ali Khan, menyarankan Sharif untuk menerima keputusan MA tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MA juga merekomendasikan aksi anti korupsi lain terhadap sejumlah individu lain di Pakistan. Beberapa di antaranya adalah anak perempuan Sharif, Maryam dan suaminya Safdar, yang saat ini menjabat Menteri Keuangan Pakistan.

Baca: PAKISTAN DARURAT: 450 Orang Tewas Gara-gara Hawa Panas

Pasca pengunduran diri itu, peningkatan keamanan dilakukan di Pakistan. Sepuluh ribu pasukan tentara dan polisi diturunkan ke jalanan.

Baca: Perkosaan Dibalas Perkosaan, Polisi Pakistan Tangkap 22 Orang

Simak berita menarik lainnya dari Pakistan dan Nawaz Sharif hanya di kanal Dunia Tempo.co.

BBC | EGI ADYATAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

7 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

12 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.


Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

13 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berhenti sejenak saat berbicara dengan Reuters selama wawancara, di Lahore, Pakistan 17 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro/
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.


Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

14 hari lalu

Seorang pedagang menjual beras di pasar di Kota Quezon, Filipina pada 6 September 2023. (Xinhua/Rouelle Umali)
Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri


Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

28 hari lalu

Pendukung partai mantan Perdana Menteri Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), berkumpul selama protes menuntut hasil pemilu yang bebas dan adil, di luar kantor komisi pemilihan provinsi di Karachi, Pakistan, 11 Februari 2024. REUTERS/  Akhtar Soomro
Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.


Partai Imran Khan Calonkan Umar Ayub Khan sebagai Kandidat PM Pakistan

31 hari lalu

Menteri Federal Ketenagalistrikan Omar Ayub Khan. FOTO: TWITTER/ Omar Ayub Khan
Partai Imran Khan Calonkan Umar Ayub Khan sebagai Kandidat PM Pakistan

Umar Ayub Khan, kandidat independen yang didukung oleh Imran Khan, memenangkan 92 kursi dalam pemilu pekan lalu


Napi Kabur Saat Dirawat di RS, Kakanwil Kemenkumham Kaltim: Tutup Akses Keluar Nunukan

35 hari lalu

Ilustrasi tahanan atau narapidana kabur. shutterstock.com
Napi Kabur Saat Dirawat di RS, Kakanwil Kemenkumham Kaltim: Tutup Akses Keluar Nunukan

Napi kabur itu adalah WN Pakistan bernama Hanif Ur Rahman yang dipidana 6 tahun penjara kasus pelanggaran Keimigrasian.


Tidak Ada Pemenang Mutlak, Begini Cara Pakistan Membentuk Pemerintah Selanjutnya

35 hari lalu

Seorang pria melihat poster berisi nama kandidat yang ikut serta dan tanda pemilu mereka, di luar kantor pemungutan suara, yang disiapkan untuk pemilihan umum di Karachi, Pakistan 7 Februari 2024. REUTERS/Akhtar Soomro
Tidak Ada Pemenang Mutlak, Begini Cara Pakistan Membentuk Pemerintah Selanjutnya

Pemilu Pakistan menghasilkan parlemen menggantung dan tidak ada partai yang memperoleh cukup kursi untuk membentuk pemerintahan sendiri.


Pemilu Pakistan: Imran Khan dan Nawaz Sharif Sama-sama Mengklaim Menang

37 hari lalu

Petugas mengevakuasi korban ledakan bom ke rumah sakit di Quetta, Pakistan, 7 Februari 2024. Dua ledakan di dekat kantor kandidat pemilu di provinsi Balochistan, menewaskan 30 orang tepat sehari sebelum pemungutan suara pemilu di Pakistan. REUTERS/Stringer
Pemilu Pakistan: Imran Khan dan Nawaz Sharif Sama-sama Mengklaim Menang

Dua tokoh Pakistan mengklaim sama-sama memenangi pemilu tahun ini. Keduanya adalah Nawaz Sharif dan Imran Khan.


Penghitungan Suara Berlarut-larut, Pemenang Pemilu Pakistan Belum Jelas

38 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
Penghitungan Suara Berlarut-larut, Pemenang Pemilu Pakistan Belum Jelas

Hasil dari hanya segelintir kursi parlemen nasional Pakistan baru diumumkan dalam waktu 12 jam setelah pemungutan suara ditutup.