TEMPO.CO, Amsterdam - Belanda, bersama dengan empat negara Nordik lainnya, Finlandia, Islandia, Norwegia, dan Swedia berada di daftar teratas 29 negara maju yang memperhatikan kesejahteraan anak. Adapun Yunani, Italia, Portugal, dan Spanyol berada di bagian terbawah.
Pemeringkatan ini dilakukan berdasar studi terbaru lembaga ini bertajuk "Kesejahteraan Anak di Negara-negara Kaya". Studi ini menemukan bahwa kemiskinan anak di negara-negara ini sangat dipengaruhi kebijakan pemerintah. Lembaga ini mengingatkan langkah-langkah penghematan yang dilakukan sejumlah negara tak memotong pelayanan dan perlindungan kepada anak-anak karena mereka adalah bagian yang sangat rentan dari populasi.
"Apakah saat krisis ekonomi seperti sekarang, atau dalam kondisi ekonomi yang lebih baik, Unicef mendesak pemerintah dan mitra sosial untuk menempatkan anak-anak dan orang muda dalam pertimbangan utama proses pengambilan keputusan," kata Direktur Penelitian Unicef, Gordon Alexander. Menurut dia, anak-anak tidak memiliki suara dalam proses politik atau suara mereka jarang terdengar.
Studi ini mengukur pembangunan sesuai dengan lima dimensi kehidupan anak-anak, yaitu kesejahteraan materi, kesehatan dan keselamatan, pendidikan, perilaku dan risiko, serta perumahan dan lingkungan. Dalam daftar itu, Inggris menduduki peringkat ke-16 dan Amerika Serikat ke-26. Krisis keuangan tahun 2008 telah menyebabkan kebijakan penghematan di banyak negara di Barat dan dana talangan untuk beberapa negara Eropa.
"Untuk setiap langkah kebijakan baru, pemerintah secara eksplisit harus menyelidiki dampak dan efeknya pada anak, keluarga dengan anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda," kata Alexander dalam sebuah pernyataan.
Contoh masalah yang ditemukan oleh Unicef adalah tingginya kehamilan di kalangan remaja di AS, tingkat merokok lebih dari 10 persen di antara anak-anak di Austria, Republik Ceko, Hungaria, Latvia, Lithuania, Rumania dan Slovakia, dan tak pernah menikmati sarapan pagi pada separuh anak-anak di Rumania dan Slovenia.
Laporan menunjukkan bahwa PDB per kapita, yang merupakan ukuran standar kekayaan nasional, tidak selalu diterjemahkan bahwa anak-anak di negara itu lebih baik secara keseluruhan kesejahteraannya. Hal ini ditunjukkan dengan Slovenia di peringkat ke-12, lebih tinggi dari Kanada yang berada di urutan ke-17, sementara Portugal berada di urutan ke-15, jauh lebih tinggi dari peringkat AS.
AP | UN NEWS | TRIP B
Topik terpopuler:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita lainnya:
Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono
Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong
Pembalap Asep Hendro Pekerjakan Pemuda Garut
Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube
Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers