TEMPO.CO, Vatikan - Pada hari pertamanya sebagai gembala dari 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia, Paus Francis mengambil barang bawaannya di sebuah hotel tempatnya menginap selama di Vatikan. Secara pribadi ia mengucapkan terima kasih pada semua staf hotel, sebelum kemudian membayar tagihannya sendiri.
Francis terkenal enggan memanfaatkan fasilitas, bersih, dan rendah hati. Di Argentina, ia memilih tinggal di flat sederhana ketimbang di rumah resmi keuskupan yang megah. Kebersahajaannya diharapkan membawa perubahan baru bagi Gereja Katolik.
Kemarin, ia memimpin misa pertamanya setelah menjadi Paus. Ia menyampaikan homili, pidato pendek, tanpa teks dengan bahasa Italia, bukan bahasa Latin seperti pendahulunya.
Media mengamati, selama hampir 12 jam sejak terpilih menjadi paus, Francis menepis semua tradisi dan formalitas dan sangat kontras dengan pendahulunya, Benediktus XVI. Benediktus, akademisi asal Jerman, juga lemah lembut dan murah hati secara pribadi, tapi formal dan tradisional di depan umum.
Dalam misa pertama, Benediktus membacakan pidatonya sebanyak tiga halaman dalam bahasa Latin. Sedangkan Francis, ia berbicara spontan selama 10 menit dalam bahasa Italia yang mudah.
Ia mengajak semua umat Katolik untuk "membangun" gereja dan hidup dalam rel keimanan. Dia meminta para imam untuk membangun gereja-gereja mereka dengan pondasi yang kuat, kalimat simbolik untuk menanamkan iman lebih dalam pada umatnya. "Apa yang terjadi ketika anak-anak membangun istana pasir di pantai, dimana semua bermuara?" katanya.
Ia menyatakan tanpa menyebarkan misi Tuhan, maka gereja hanya akan menjadi "lembaga swadaya masyarakat yang menyedihkan".
AP | TRIP B