TEMPO.CO, Amerika Serikat dan Inggris meminta Israel tidak melakukan aksi militer sehubungan dengan program nuklir Negeri Mullah. Ketegangan di Timur Tengah kian meningkat setelah kapal perang Iran melintasi Terusan Suez dan berlabuh di pelabuhan Suriah, Tartous.
Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan Amerika, dan William Hague, Menteri Luar Negeri Inggris, mengatakan serangan militer Israel ke Iran justru akan membuat kawasan tersebut tidak stabil. Oleh sebab itu, sebaiknya Israel memilih memberikan sanksi internasional ketimbangan mengambil langkah militer.
Baca Juga:
Dalam komentarnya, Ahad, 19 Februari 2012, yang dikutip media massa, Dempsey mengatakan serangan Israel sangat "tidak bijaksana", sedangkan Hague menyebutkan bahwa langkah tersebut merupakan "sia-sia belaka."
Ketika diwawancarai CNN, Ahad, Demsey menjelaskan Israel sesungguhnya memiliki kapasitas menyerang Iran. "Negeri ini sanggup mengubur Iran selama bertahun-tahun. Tetapi beberapa target serangan mungkin susah untuk dijangkau."
Menurut dia, serbuan Israel dapat memicu pembalasan terhadap basis Amerika Serikat di Teluk atau Afganistan, tempat pasukan Amerika berada. "Semuanya menjadi pergulatan kami. Dan kami rasa aksi militer terhadap Iran tidaklah bijaksana," kata Demsey.
Baca Juga:
Demsey mengatakan sanksi internasional terhadap Iran saat ini sudah mulai menampakkan hasil. "Untuk alasan itu, saya pikir, langkah inilah yang paling bijaksana."
Tom Donilon, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, bertemu dengan Perdana Menteri Binyamin Netanyahu, namun tak dijelaskan tempat dan topik pembicaraan keduanya. Selanjutnya Donilon mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, Senin, 20 Februari 2012.
Wartawan Al Jazeera, John Terrett, melaporkan dari Washington DC, tidak biasanya seorang penasihat keamanan nasional mengadakan perjalanan ke luar negeri untuk menemui pemimpin sehubungan dengan rencana serangan Israel ke Iran.
Berbicara kepada BBC, Menteri Luar Negeri Inggris Hague mengatakan pendekaan Inggris untuk masalah ketegangan di Timur Tengah adalah sanksi dan diplomatik. "Saya tak pernah berpikir ada aksi militer seperti yang direncanakan oleh Israel," katanya.
"Saya rasa Israel seperti seseorang pada umumnya di dunia yang harus memberikan perubahan nyata, yakni melakukan pendekatan seperti yang kami lakukan, antara lain dengan cara meningkatkan sanksi dan tekanan ekonomi terhadap Iran."
Media massa Iran, Ahad, melaporkan kapal perang Iran telah melintasi Terusan Suez untuk berlabuh di pelabuhan Suriah, Tartous. Kantor berita Mehr menyebutkan pelayaran kapal perang tersebut sebagai bentuk jawaban Teheran terhadap ketakutan yang luar biasa pasukan Zionis.
Sementara itu, sejumlah media massa Israel edisi Sabtu mewartakan reaksi para pejabat Israel atas pengerakan kapal perang Iran di Teluk Suez. Mereka menyebutkan pengerakan kapal perang itu sebagai bentuk "sebuah provokasi" dan "permainan kekuasaan".
AL JAZEERA | CHOIRUL